GORONTALO, KOMPAS.com – Kabar viral penganiayaan Ica bocah mungil berusia 5 tahun hingga menemui ajalnya menggemparkan masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Pasalnya orang-orang yang terlibat dalam kasus yang memilukan ini bertempat tinggal di kedua daerah tersebut.
Awalnya Ica tinggal bersama ibunya di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Namun pada bulan Mei 2022 ia diajak ayahnya yang berinisial KK (32) tinggal di sebuah rumah kos di Gorontalo dengan alasan untuk disekolahkan di Taman Kanak-Kanak (TK).
Baca juga: Bocah 3 Tahun Disiksa Orangtua Selama 2 Tahun, Alami Stunting karena Hanya Diberi Makan Mi Mentah
Keberangkatan Ica yang diantar keluarganya dari Kotamobagu ke Gorontalo aman-saman saja.
KK, ayah kandung Ica sudah bercerai dengan ibunya. KK kemudian menikah lagi dengan SWA (27) dan merantau ke Gorontalo.
Saat tiba di Gorontalo, Ica si gadis mungil ini tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya di sebuah tempat kos di Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
Di tempat baru inilah Ica yang seharusnya mendapat kasih sayang dan perlindungan orang tua mendapat perlakuan tidak wajar, bahkan kekerasan fisik yang dilakukan oleh ayah kandung, ibu tiri bahkan nenek tirinya.
Dalam keterangan persnya, Kepala Satuan Reskrim Kota Gorontalo Iptu M Nauval Seno mengungkapkan kekerasan yang dialami Ica.
Anak mungil ini kerap mendapat tamparan di tubuhnya, bahkan ayah kandung sendiri juga melakukan penendangan di bagian kaki.
Kekerasan ini acap dilakukan setiap saat kepada Ica, pemukulan tidak hanya dengan tangan kosong, bahkan batang sapu pun digunakan untuk memukuli anak kecil ini.
“Ica juga dipukul di bagian punggung, tangan disundut rokok yang menyala,” kata M Naufal, Rabu (2/6/2022).
Baca juga: Nenek Aniaya Cucu Tiri hingga Tewas, Terungkap Pelaku Kesal Dianggap seperti Pembantu
M Naufal menjelaskan hasil pemeriksaan mengungkapkan ketiga pelaku melakukan kekerasan fisik karena kesal menghadapi tingkah polah Ica.
“Kemungkinan memang tidak tahu bagaimana merawat anak kecil. Mereka bilang Ica itu anak bandel, susah disuruh makan,” ujar M Nauval.
Merasa tidak bisa mengatur dan menasehati, ketiga orang tua ini acap melampiaskan kekesalannya dengan memukul dan melakukan kekerasan lainnya dengan harapan Ica bisa menurut.
Sayangnya kekerasan demi kekerasan yang diterima Ica membuatnya sakit dan terluka hingga meninggal dunia.