Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2022, 13:15 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri akan memperketat pengawasan hewan ternak yang dijual di seluruh pasar hewan untuk menghindari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Pria yang akrab disapa Jekek itu menjelaskan, strategi pengetatan pengawasan menjadi pilihan menjelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriah (H). Terlebih, saat ini banyak muslim yang sudah mencari hewan ternak untuk dijadikan kurban.

“Menjelang Idul Adha, setiap hewan yang masuk akan diperiksa satu per satu untuk dipastikan bebas dari PMK. Lalu, dilakukan sterilisasi agar tidak terjadi penularan PMK antar hewan ternak yang dijual di pasar,” jelas Jekek dalam keterangan persnya, Rabu (22/6/2022).

Selain itu, Jekek telah berupaya mengajukan pemberian vitamin bagi hewan ternak yang terkena PMK kepada Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng).

Baca juga: Bupati Jekek Minta CPNS dan PPPK Bersinergi Bersama Jawab Tantangan Kabupaten Wonogiri

“Sudah diajukan sebanyak 188 ribu dosis vaksin untuk diberikan ke beberapa hewan ternak yang masih sehat dan bebas dari PMK,” ungkap Jekek.

Sebelumnya, Jekek menutup seluruh pasar hewan hingga satu bulan setelah ditemukan kasus sapi terpapar PMK di Pasar Pracimantoro. Namun, penutupan pasar hewan ini tidak membuat kasus PMK menurun.

“Kami menutup seluruh pasar hewan di Kabupaten Wonogiri dengan harapan akan bisa mengendalikan penularan PMK. Sayangnya, kasus PMK malah semakin naik,” ucap Jekek.

Sebagai informasi, jumlah kasus sapi yang terpapar PMK di Kabupaten Wonogiri mencapai 374 ekor. Dari jumlah ini, terdapat 157 ekor sapi yang sudah dinyatakan sembuh, dua ekor mati di kandang, dan 12 ekor mati setelah dipotong pemiliknya.

Baca juga: 3 Strategi Bupati Jekek untuk Cegah Endemi PMK di Wonogiri

Maka dari itu, Bupati Jekek berinisiatif untuk mengganti strategi yang ada sebelumnya untuk mencegah penyebaran PMK.

“Kita memutuskan untuk mengganti strategi dengan melakukan pengawasan di pasar hewan lebih diperketat dan sterilisasi lokasi pasar,” kata Jekek.

Dibukanya kembali pasar tersebut, menurut Jekek, dilakukan karena masifnya permintaan jual-beli hewan ternak memasuki perayaan Idul Adha.

“Banyak warga yang membutuhkan hewan ternak untuk disembelih menjadi kurban, sehingga jual beli hewan ternak mengalami kenaikan yang drastis,” katanya.

Baca juga: Kasus PMK Terus Bertambah, Pemkab Wonogiri Perpanjang Penutupan Seluruh Pasar Hewan

Guna mengatisipasi penyebaran yang semakin tinggi, Jekek telah menyiapkan petugas di pasar untuk melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disenfektan. Sapi-sapi yang masuk pun akan diperiksa agar bebas dari PMK.

“Petugas akan terus melakukan survei pada tiap sapi yang masuk ke pasar. Apabila ada yang terkena PMK akan langsung di kembalikan ke daerah asal. Karena hanya itu otoritas kami dan tidak bisa menyita apalagi menahan,” jelasnya.

Adapun petugas yang bertugas sudah disesuaikan dengan besar kecilnya skala pasar. Apabila skalanya kecil, maka petugasnya sedikit. Begitupun sebaliknya, jika pasar berskala besar, penempatan petugas jadi lebih banyak.

Baca juga: Terkait Pelonggaran Lepas Masker di Tempat Terbuka, Pemkab Wonogiri Tunggu Regulasi Tertulis Pemerintah Pusat

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com