Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Sita Buku hingga Parang Saat Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima

Kompas.com - 22/06/2022, 08:16 WIB
Junaidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BIMA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menyita buku, handphone, dan juga parang saat penggeledahan rumah terduga teroris, A, di Kota Bima, NTB, pada 19 Juni lalu. 

Tim Densus tidak menemukan bahan peledak saat penggeledahan rumah A. 

"Tidak ada bahan peledak yang disita, itu hoaks," kata Yuni Anita, kakak kandung A yang turut menyaksikan proses penggeledahan, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Pasca-penangkapan 3 Terduga Teroris di Bima, Polisi di NTB Perketat Pengawasan

Yuni menuturkan, parang yang disita tim Densus biasanya digunakan A untuk mengambil pakan ternak. 

Meski demikian, ia tak menyangkal adiknya itu pernah ditangkap karena dugaan terlibat jaringan terorisme pada 2016 dan dinyatakan bebas murni pada Februari 2020. 

Usai bebas, A difasilitasi keluarganya modal untuk beternak ayam dan kambing.

"Setelah keluar, itu rutinitasnya beternak saja. Kami juga sering pantau dan dia juga tidak pernah keluar dari wilayah Penatoi," ujar Yuni.

Ia mengaku terkejut melihat penangkapan dan penggeledahan rumah A. Sebab, selama memantau pergerakan adiknya itu, ia tak melihat gerak-gerik yang mencurigakan, apalagi sampai berkumpul dengan orang-orang yang tergabung dalam kelompok diduga radikal.

Yuni berharap aparat kepolisian bisa memberi penjelasan terkait alasan penangkapan terhadap A, apakah ada kaitan dengan rencana aksi terorisme atau kejahatan lain.

"Kami sampai sekarang belum tahu apa alasan penangkapan A ini, apakah ada rencana mau melakukan aksi atau apa. Kami sebagai keluarga juga butuh penjelasan," jelasnya.

Baca juga: 3 Warga Bima Ditangkap Densus 88, 2 di Antaranya Disebut Eks Napi Teroris

Sementara itu, Ketua RT 03 Kelurahan Penatoi, Darussalam yang turut menyaksikan proses penggeledahan memastikan bahwa tidak ada penyitaan bahan peledak dari tiga terduga teroris tersebut.

Di rumah A, tim Densus hanya menyita buku catatan hasil tulis tangan, HP, dan parang.

Sedangkan di rumah S juga diamankan buku kajian islam, mini tab, dan HP.

Sementara rumah terduga M tidak digeledah karena sedang ada acara aqiqah anak dari saudara kandungnya.

"Disita itu hanya buku kajian, buku hasil tulis tangan, HP dan flashdisk. Kalau bahan peledak tidak, karena saya menyaksikan langsung proses penggeledahan kemarin," ungkap Darussalam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Penembak 3 Pemuda di TTU Masih Misterius, Warga Diimbau Tetap Tenang

Penembak 3 Pemuda di TTU Masih Misterius, Warga Diimbau Tetap Tenang

Regional
Kisah Kurniawan Patma, Perjuangkan Literasi bagi Anak-anak dan Mama-mama Papua

Kisah Kurniawan Patma, Perjuangkan Literasi bagi Anak-anak dan Mama-mama Papua

Regional
Uang Ganti Rugi Proyek 'Underpass' Simpang Joglo Solo Dicairkan, Ada yang Dapat Rp 40 Miliar

Uang Ganti Rugi Proyek "Underpass" Simpang Joglo Solo Dicairkan, Ada yang Dapat Rp 40 Miliar

Regional
Temukan Harga Beras Masih Tinggi, Mendag Zulhas Gelar Pasar Murah dan Bagikan 600 Paket Sembako di Semarang

Temukan Harga Beras Masih Tinggi, Mendag Zulhas Gelar Pasar Murah dan Bagikan 600 Paket Sembako di Semarang

Regional
Petugas PLN Temukan Kerangka Manusia Dekat Gardu Listrik di Bandung

Petugas PLN Temukan Kerangka Manusia Dekat Gardu Listrik di Bandung

Regional
Pj Gubernur Minta Kepala Daerah Tekan Angka 'Stunting' di Sulsel

Pj Gubernur Minta Kepala Daerah Tekan Angka "Stunting" di Sulsel

Regional
Presiden Jokowi Disebut Akan Kunjungi Labuan Bajo 4 Hari

Presiden Jokowi Disebut Akan Kunjungi Labuan Bajo 4 Hari

Regional
Evakuasi Korban Tenggelam di Embung, Ekskavator Terguling dan Ikut Tenggelam

Evakuasi Korban Tenggelam di Embung, Ekskavator Terguling dan Ikut Tenggelam

Regional
6 Lahan Terbakar di Sumsel Disegel KLHK, 5 Izin Perusahaan Bakal Dicabut

6 Lahan Terbakar di Sumsel Disegel KLHK, 5 Izin Perusahaan Bakal Dicabut

Regional
5 Tahun Berlalu, Ribuan Penyintas Gempa Sulteng Masih Bertahan di Huntara

5 Tahun Berlalu, Ribuan Penyintas Gempa Sulteng Masih Bertahan di Huntara

Regional
Kamar Mesin Kapal Tunda di Kotabaru Terbakar, 1 ABK Tewas

Kamar Mesin Kapal Tunda di Kotabaru Terbakar, 1 ABK Tewas

Regional
Cerita Dosen yang Viral Minta Dipanggil 'Yang Mulia', Ingin Perlihatkan Dunia Kerja ke Mahasiswa

Cerita Dosen yang Viral Minta Dipanggil "Yang Mulia", Ingin Perlihatkan Dunia Kerja ke Mahasiswa

Regional
 Angin Kencang di Bangka Picu Pemadaman Listrik Massal

Angin Kencang di Bangka Picu Pemadaman Listrik Massal

Regional
Kondisi Warga Korban Keracunan Gas PT Medco di Aceh Sudah Membaik

Kondisi Warga Korban Keracunan Gas PT Medco di Aceh Sudah Membaik

Regional
Sampel DNA Warga Tasikmalaya Dicocokkan dengan Mayat Tanpa Kepala di Lampung

Sampel DNA Warga Tasikmalaya Dicocokkan dengan Mayat Tanpa Kepala di Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com