Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Motif Kakek Buruh Tebu Rekayasa Diupah Pakai Uang Mainan oleh Mandornya

Kompas.com - 21/06/2022, 16:47 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kasat Reskrim Tulang Bawang AKP Wido Dwi Arifiya mengatakan, motif SU (71), kakek yang merekayasa mendapatkan upah uang mainan dari mandor tempatnya bekerja sebagai buruh tebang tebu ternyata agar dia mendapatkan kembalian dengan uang asli.

"Itu rekayasa sang kakek, motifnya agar mendapatkan uang kembalian dengan uang asli," kata Wido saat dihubungi, Selasa (21/6/2022).

Kata Wido, dari pengakuan kakek tersebut bahwa uang mainan itu ia temukan di tepi jalan.

Baca juga: Viral Video Kurir Shopee Dipukuli Saat COD, Rumah Pelaku Didatangi Rekan Korban

Uang mainan itu sebanyak Rp 450.000 dengan pecahan Rp 100.000 sebanyak 2 lembar, dan pecahan Rp 50.000 sebanyak 5 lembar.

"Kita sudah klarifikasi, dari pengakuannya uang mainan itu ditemukan di pinggir jalan," ujarnya.

Videonya viral

Aksi kakek yang mengaku mendapatkan uang mainan dari mandor tempatnya bekerja sempat viral di media sosial.

Baca juga: Heboh Kakek Buruh Tebu Diupah Pakai Uang Mainan, Ternyata Rekayasa

Kejadian itu viral saat kakek 72 tahun ini membayar belanjaannya berupa daging ayam di Pasar Pulung Kencana, pada Sabtu (18/6/2022).

Perekam video yang diduga sebagai pedagang itu lalu menegur si kakek bahwa uang yang dibayarkan adalah uang mainan.

Setelah itu, sang kakek mengatakan bahwa uang mainan itu diterimanya dari mandor kebun tempatnya bekerja sebagai buruh tebang.

Baca juga: Kakek yang Videonya Viral Dibayar Pakai Uang Mainan Ternyata Berbohong agar Dapatkan Duit Asli

Namun, setelah video itu viral, polisi pun melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa itu adalah rekayasa sang kakek.

"Kita sudah melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran dari video itu, hasilnya kita mendapatkan fakta bahwa itu bukan peristiwa sebenarnya," ungkapnya.

Minta maaf

Setelah videonya viranya, SU, kakek yang merekayasa dibayar uang mainan oleh mandornya sebagai buruh tebang tebu meminta maaf.

"Saya mohon maaf kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia atas terjadinya video viral uang mainan yang saya belanjakan di Pasar Pulung Kencana," kata SU dikutip dari Kompas TV.

SU juga mengaku uang itu ia temukan di pinggir jalan dan bukan hasil dari tebang tebu yang ia kerjakan.

"Jadi itu semua adalah rekaysa saya sendiri," ujarnya.

Baca juga: Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung Selama 13 Tahun, Terungkap Setelah Korban Menikah

 

(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)/Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com