Sementara itu dikutip dari jurnal Buku Biografi Visul Grup Kasidah Modern Nasida Ria, dijelaskan album pertama Nasida Ria bernama Alabaladil Mahbub dikeluarkan tahun 1978.
Saat itu HM Zain menerima tawaran kontrak dengan Ira Puspita Record. Dari Volume 1 hingga Volume 4, mereka lebih banyak menyanyikan lagu gambus berbahasa arab yang kental dengan nuansa Timur Tengah.
Dengan berjalannya waktu, K.H. Ahmad Buchori Masruri yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah menyarankan kepada Zain untuk mengganti syair bahasa arab.
Ia pun membantu mengalihbahasakan syair bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
Baca juga: Suara Terlalu Keras, Acara Musik di Kota Malang Tuai Polemik, Ini Kata Polisi
Popularitas Nasida Ria melejit berkat lagu berjudul Perdamaian di album kelima yang dirilis tahun 1980-an. Album ini sukses di pasaran dan menjadi tonggak kepopuleran Nasida Ria.
Kesuksesan berlanjut di album-album selanjutnya yang juga banyak melahirkan lagu hit. Sebut saja Palestina, Bom Nuklir, Jilbab Putih, Ratu Dunia, Indonesiaku, hingga Kota Santri.
Meskipun bernuansa Islam, Nasida Ria tidak hanya membawakan lagu-lagu shalawat dan nasihat-nasihat Islami saja, namun juga kritik sosial.
Dengan nada-nada yang mudah diingat dan pesan yang dapat dimengerti semua kalangan, Nasida Ria mulai menjadi primadona banyak orang.
Nuansa yang semarak dan ceria pun melekat pada diri Nasida Ria. Hal tersebut didukung dengan ciri khas mereka, kostum meriah dan penuh warna yang tetap berpedoman pada syariat islam ini menjadi identitas mereka.
Mereka juga tampil di Berlin, Jerman di acara festival musik Islam internasional bernama Die Garten des Islam tahun 1994 dan di acara Festival Heimatklange tahun 1996.
Perjalanan mereka berjalan baik dan cenderung meningkat hingga tahun 2000-an.
Namun setelah gencarnya masuk berbagai aliran musik dari barat membuat nama Nasida Ria mulai hilang. Dinamika industri musik Indonesia yang terus bergerak, Nasida Ria mencoba untuk bertahan dan mulai bangkit.
Dengan lika-liku yang mereka alami sepanjang perjalanan karirnya, Nasida Ria membuktikan bahwa mereka mampu untuk terus bermusik dengan genre yang dimilikinya.
Baca juga: Polisi Sebut Konser Musik yang Ricuh di Yogyakarta Tak Kantongi Izin
Nama Nasida Ria kembali eksis setelah mereka menjadi salah satu bintang iklan televisi pada tahun 2016. Mereka kembali dikenal masyarakat.
Nasida Ria mulai merambah generasi muda. Dtahun 2016, komunitas ruangrupa (RURU) Jakarta kembali mengenalkan Nasida Ria kepada anak-anak muda dengan tampil di acara RRREC fest 2016.
Mereka juga tampil di Holy Market 2017, Syncronize Fest 2018 dan 2019.
Pada era 1980-1990-an, Nasida Ria sangat produktif. Dalam setahun mereka mampu merilis dua album berisi 20 lagu. Hingga tahun 2020, tercatat mereka sudah sudah menghasilkan sekitar 400 lagu dari 36 album.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.