Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Grup Kasidah Nasida Ria yang Tampil di Jerman, Didirikan Tahun 1975 dan Punya 400 Lagu

Kompas.com - 21/06/2022, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

 

Punya 400 lagu, kerap tampil di luar negeri

Sementara itu dikutip dari jurnal Buku Biografi Visul Grup Kasidah Modern Nasida Ria, dijelaskan album pertama Nasida Ria bernama Alabaladil Mahbub dikeluarkan tahun 1978.

Saat itu HM Zain menerima tawaran kontrak dengan Ira Puspita Record. Dari Volume 1 hingga Volume 4, mereka lebih banyak menyanyikan lagu gambus berbahasa arab yang kental dengan nuansa Timur Tengah.

Dengan berjalannya waktu, K.H. Ahmad Buchori Masruri yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah menyarankan kepada Zain untuk mengganti syair bahasa arab.

Ia pun membantu mengalihbahasakan syair bahasa Arab ke bahasa Indonesia.

Baca juga: Suara Terlalu Keras, Acara Musik di Kota Malang Tuai Polemik, Ini Kata Polisi

Popularitas Nasida Ria melejit berkat lagu berjudul Perdamaian di album kelima yang dirilis tahun 1980-an. Album ini sukses di pasaran dan menjadi tonggak kepopuleran Nasida Ria.

Kesuksesan berlanjut di album-album selanjutnya yang juga banyak melahirkan lagu hit. Sebut saja Palestina, Bom Nuklir, Jilbab Putih, Ratu Dunia, Indonesiaku, hingga Kota Santri.

Meskipun bernuansa Islam, Nasida Ria tidak hanya membawakan lagu-lagu shalawat dan nasihat-nasihat Islami saja, namun juga kritik sosial.

Dengan nada-nada yang mudah diingat dan pesan yang dapat dimengerti semua kalangan, Nasida Ria mulai menjadi primadona banyak orang.

Nuansa yang semarak dan ceria pun melekat pada diri Nasida Ria. Hal tersebut didukung dengan ciri khas mereka, kostum meriah dan penuh warna yang tetap berpedoman pada syariat islam ini menjadi identitas mereka.

Baca juga: Cerita di Balik Konser Musik Berujung Ricuh di Yogyakarta, Acara Ternyata Tak Kantongi Izin, Penyelenggara Terancam Tipiring

Dikembangkan Pak Zain dengan drum, kendang, seruling, biola dan tamborin. Setelah bisa memainkan biola, drum dihilangkan dan biola menjadi ciri khas Nasida Ria.NASida Ria Dikembangkan Pak Zain dengan drum, kendang, seruling, biola dan tamborin. Setelah bisa memainkan biola, drum dihilangkan dan biola menjadi ciri khas Nasida Ria.
Tahun 1988, Nasida Ria tampil di beberapa negara. Di antaranya Malaysia untuk memperingati 1 Muharram.

Mereka juga tampil di Berlin, Jerman di acara festival musik Islam internasional bernama Die Garten des Islam tahun 1994 dan di acara Festival Heimatklange tahun 1996.

Perjalanan mereka berjalan baik dan cenderung meningkat hingga tahun 2000-an.

Namun setelah gencarnya masuk berbagai aliran musik dari barat membuat nama Nasida Ria mulai hilang. Dinamika industri musik Indonesia yang terus bergerak, Nasida Ria mencoba untuk bertahan dan mulai bangkit.

Dengan lika-liku yang mereka alami sepanjang perjalanan karirnya, Nasida Ria membuktikan bahwa mereka mampu untuk terus bermusik dengan genre yang dimilikinya.

Baca juga: Polisi Sebut Konser Musik yang Ricuh di Yogyakarta Tak Kantongi Izin

Nama Nasida Ria kembali eksis setelah mereka menjadi salah satu bintang iklan televisi pada tahun 2016. Mereka kembali dikenal masyarakat.

Nasida Ria mulai merambah generasi muda. Dtahun 2016, komunitas ruangrupa (RURU) Jakarta kembali mengenalkan Nasida Ria kepada anak-anak muda dengan tampil di acara RRREC fest 2016.

Mereka juga tampil di Holy Market 2017, Syncronize Fest 2018 dan 2019.

Pada era 1980-1990-an, Nasida Ria sangat produktif. Dalam setahun mereka mampu merilis dua album berisi 20 lagu. Hingga tahun 2020, tercatat mereka sudah sudah menghasilkan sekitar 400 lagu dari 36 album.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com