Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Petani Sawit di Kampar Riau Diserang Kelompok Bersenjata hingga 17 Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 21/06/2022, 05:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Ratusan petani sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, diserang sekelompok orang bersenjata pada Minggu (19/6/2022).

Kejadian ini terjadi di lahan perkebunan kelapa sawit milik para petani.

Sekelompok orang yang tiba-tiba datang membawa senjata tajam jenis samurai, kayu, batu, dan besi menyerang ratusan warga petani sawit.

Berikut sejumlah fakta yang telah dirangkum Kompas.com terkait kejadian penyerangan di Kampar, Riau.

Baca juga: Petani Sawit di Riau Diserang Sekelompok Pria Bersenjata, Puluhan Wanita dan Anak-anak Terluka

1. Viral di sosial media

Aksi kekerasan itu beredar di media sosial WhatsApp. Dari beberapa video yang beredar, salah satunya menggambarkan seorang pria menggendong anak serta perempuan menangis dan bersimbah darah.

Pria yang menggendong anak itu juga tampak menangis sambil berjalan cepat untuk menyelamatkan anak tersebut.

Anak kecil itu tampak luka di bagian kepalanya. Warga lainnya juga terlihat menyelamatkan anak-anaknya dari serangan sekelompok pria itu.

2. Saat kejadian ada anggota polisi dan TNI

Dalam video yang beredar, di lokasi kejadian terlihat ada beberapa anggota TNI dan polisi yang berusaha melerai, namun aksi para pelaku tak bisa dicegah.

Kelompok pria itu tetap menyerang warga dengan brutal.

"Aparat keamanan saat itu kalah jumlah. Preman yang menyerang kami banyak, dua bus," sebut seorang korban bernama Febi (24) yang dijumpai Kompas.com.

Akibat serangan tersebut, banyak warga terluka. Sebagian korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bayangkara Polda Riau di Pekanbaru.

3. Kronologi kejadian

Korban penyerangan bernama Zaki (20), yang mengalami luka di kepala dan leher menceritakan kejadian terjadi pada Minggu (19/6/2022) sekitar pukul 15.30 WIB.

Ratusan petani Koperasi Iyo Basamo saat diserang sekelompok orang di perkebunan kelapa sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (19/6/2022).Dokumentasi Warga Ratusan petani Koperasi Iyo Basamo saat diserang sekelompok orang di perkebunan kelapa sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (19/6/2022).

Saat itu, dia bersama petani lainnya sedang berada di lahan sawit, tepasnya di pos jaga keluar masuk perkebunan.

Dikatakan Zaki, para petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Iyo Basamo sedang menghadapi masalah terkait dualisme kepengurusan koperasi.

"Kami sudah hampir sebulan mempertahankan lahan kami. Jadi, kami menduga ada orang-orang suruhan datang ke lahan dengan tujuan mengusir kami. Mereka bawa samurai, besi, dan melempar kami dengan batu," akui Zaki.

Ketika sekelompok orang bersenjata mendatangi lahan mereka, Zaki dan rekannya melarang mereka masuk perkebunan.

"karena lahan ini punya kami orang Desa Terantang. Namun, preman itu datang menyerang kami. Kami tidak melawan, kami hanya berusaha menghindar, karena kami tidak mau main kekerasan," ungkap Zaki.

"Preman itu yang menyerang kami. Banyak petani yang terluka. Ada juga anak-anak dan ibu-ibu yang berdarah-darah. Ada yang kritis juga," sebut Zaki.

Selain orang dewasa, anak-anak pun turut menjadi korban serangan sekelompok orang.

Ia mengaku, setelah kejadian ini, akan melapor ke Polda Riau.

"Sudah pasti kami laporkan ke polisi. Kami tidak terima dianiaya seperti ini. Kami harap polisi menangkap para pelaku," ucap Zaki.

M Zaki (20), salah satu korban penyerangan di kebun sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, memperlihatkan luka di kepala akibat sabetan senjata tajam usai berobat di Rumah Sakit Bayangkara Polda Riau di Pekanbaru, Minggu (19/6/2022).KOMPAS.COM/IDON M Zaki (20), salah satu korban penyerangan di kebun sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, memperlihatkan luka di kepala akibat sabetan senjata tajam usai berobat di Rumah Sakit Bayangkara Polda Riau di Pekanbaru, Minggu (19/6/2022).

4. 17 pelaku ditangkap

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, saat ini sudah diamankan 17 orang pelaku kekerasan terhadap warga tersebut.

"Sebanyak 17 orang diamankan, dan saat ini menjalani pemeriksaan secara intensif oleh pihak Kepolisian Polres Kampar di back up Ditreskrimum Polda Riau. Petugas melakukan pendalaman untuk mengetahui tentang peran mereka masing-masing saat kerusuhan terjadi," sebut Sunarto kepada Kompas.com.

Baca juga: 17 Pelaku Penyerangan Petani Sawit di Kampar Riau Ditahan

5. Penjabat Bupati Kampar jenguk korban

Penjabat (Pj) Bupati Kampar Kamsol menemui warga yang menjadi korban penyerangan sekelompok orang di perkebunan kelapa sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Bupati Kampar datang menemui warga pada Minggu (19/6/2022) malam saat hujan deras.

Kamsol berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan konflik itu. Pihaknya akan mencari jalan terbaik yang berpihak kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com