Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Sawit di Riau Diserang Sekelompok Pria Bersenjata: Kami Pertahankan Lahan, Mereka Mau Mengusir Kami

Kompas.com - 20/06/2022, 19:23 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riauterluka saat mempertahankan lahan perkebunan kelapa sawit milik mereka pada Minggu (19/6/2022).

Warga yang terluka ini, mengaku diserang sekelompok orang menggunakan senjata tajam jenis samurai.

Sejumlah korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Kota Pekanbaru.

Baca juga: Petani Sawit di Riau Diserang Sekelompok Pria Bersenjata, Puluhan Wanita dan Anak-anak Terluka

Salah seorang korban, M Zaki (20), mengalami luka di bagian kepala dan leher.

"Kepala dan leher saya luka akibat sabetan samurai yang digunakan preman yang menyerang kami di lahan kami," ujar Zaki saat diwawancarai Kompas.com usai berobat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Minggu malam.

Zaki menceritakan, para pelaku melakukan penyerangan sekitar pukul 15.30 WIB.

Saat itu, dia bersama petani lainnya sedang berada di lahan sawit.

Petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Iyo Basamo ini memang sedang menghadapi masalah terkait dualisme kepengurusan koperasi.

"Kami sudah hampir sebulan mempertahankan lahan kami. Jadi, kami menduga ada orang-orang suruhan datang ke lahan dengan tujuan mengusir kami. Mereka bawa samurai, besi, dan melempar kami dengan batu," akui Zaki.

Posisi dia dan petani lainnya berada di sebuah pos jaga keluar masuk perkebunan.

"Kami melarang orang-orang itu masuk ke perkebunan, karena lahan ini punya kami orang Desa Terantang. Namun, preman itu datang menyerang kami. Kami tidak melawan, kami hanya berusaha menghindar, karena kami tidak mau main kekerasan. Preman itu yang menyerang kami. Banyak petani yang terluka. Ada juga anak-anak dan ibu-ibu yang berdarah-darah. Ada yang kritis juga," sebut Zaki.

Ia mengaku, setelah kejadian ini, akan melapor ke Polda Riau.

"Sudah pasti kami laporkan ke polisi. Kami tidak terima dianiaya seperti ini. Kami harap polisi menangkap para pelaku," ucap Zaki.

Kelompok pria saat menyerang petani sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (19/6/2022).Dokumentasi warga Kelompok pria saat menyerang petani sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (19/6/2022).

Selain orang dewasa, anak-anak pun turut menjadi korban serangan sekelompok orang.

Salah satunya anak dari Sri Ranti Fatia (28). Anaknya yang berusia tiga tahun itu terluka di bagian kepala.

"Anak saya kepalanya berdarah terkena pecahan kaca. Karena, saat itu kelompok orang itu menyerang pos dan memecahkan kaca," kata Sri saat diwawancarai Kompas.com di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Minggu malam.

Ia menyebut, pria yang berjumlah puluhan orang itu menyerang dengan brutal. Para pelaku membawa senjata tajam hingga benda tumpul.

"Pokoknya banyak senjata yang mereka bawa untuk menyerang kami. Mereka mau masuk ke lahan, tapi kami larang masuk. Tapi, mereka maksa masuk dengan brutal. Tujuan mereka mau mengusir kami dari lahan kami," kata Sri.

Korban lainnya, Febi (24), mengalami luka lebam di keningnya. Febi mengaku dilempar dengan batu oleh kelompok preman itu.

"Orang itu membabi buta menyerang kami. Mereka bawa samurai juga. Kemudian, melemparkan batu yang mengenai kepala saya. Korban bukan saya saja, tapi banyak. Ada ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak," akui Febi.

Ia menyebut, di lokasi saat itu ada beberapa orang anggota polisi dan TNI. Namun, para pelaku tetap melakukan penyerangan.

"Aparat keamanan saat itu kalah jumlah. Preman yang menyerang kami banyak, dua bus," sebutnya.

Baca juga: Anggota Brimob Tewas Diserang di Jayawijaya, Kapolda Papua: Kuat Dugaan Pelakunya KKB Nduga

Kapolres Kampar AKBP Ridho Purba saat dikonfirmasi mengaku baru keluar dari lokasi kejadian.

"Saya baru keluar dari TKP (tempat kejadian perkara). Sudah saya tangkap para pelaku kekerasan. Akan saya proses hukum," kata Ridho kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Senin (20/6/2022).

Namun, dia belum menjelaskan secara rinci berapa orang yang ditangkap.

Sementara itu, warga menuding kelompok orang yang melakukan penyerangan adalah suruhan dari mantan Ketua Koperasi Iyo Basamo, Hermayalis.

Terkait ini, Kompas.com sudah mencoba mengonfirmasi kepada Hermayalis, namun belum memberikan klarifikasi.

"Nanti saya hubungi lagi," ujar Hermayalis melalui pesan singkat, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com