Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Sawit di Riau Diserang Sekelompok Pria Bersenjata: Kami Pertahankan Lahan, Mereka Mau Mengusir Kami

Kompas.com - 20/06/2022, 19:23 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

"Anak saya kepalanya berdarah terkena pecahan kaca. Karena, saat itu kelompok orang itu menyerang pos dan memecahkan kaca," kata Sri saat diwawancarai Kompas.com di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Minggu malam.

Ia menyebut, pria yang berjumlah puluhan orang itu menyerang dengan brutal. Para pelaku membawa senjata tajam hingga benda tumpul.

"Pokoknya banyak senjata yang mereka bawa untuk menyerang kami. Mereka mau masuk ke lahan, tapi kami larang masuk. Tapi, mereka maksa masuk dengan brutal. Tujuan mereka mau mengusir kami dari lahan kami," kata Sri.

Korban lainnya, Febi (24), mengalami luka lebam di keningnya. Febi mengaku dilempar dengan batu oleh kelompok preman itu.

"Orang itu membabi buta menyerang kami. Mereka bawa samurai juga. Kemudian, melemparkan batu yang mengenai kepala saya. Korban bukan saya saja, tapi banyak. Ada ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak," akui Febi.

Ia menyebut, di lokasi saat itu ada beberapa orang anggota polisi dan TNI. Namun, para pelaku tetap melakukan penyerangan.

"Aparat keamanan saat itu kalah jumlah. Preman yang menyerang kami banyak, dua bus," sebutnya.

Baca juga: Anggota Brimob Tewas Diserang di Jayawijaya, Kapolda Papua: Kuat Dugaan Pelakunya KKB Nduga

Kapolres Kampar AKBP Ridho Purba saat dikonfirmasi mengaku baru keluar dari lokasi kejadian.

"Saya baru keluar dari TKP (tempat kejadian perkara). Sudah saya tangkap para pelaku kekerasan. Akan saya proses hukum," kata Ridho kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Senin (20/6/2022).

Namun, dia belum menjelaskan secara rinci berapa orang yang ditangkap.

Sementara itu, warga menuding kelompok orang yang melakukan penyerangan adalah suruhan dari mantan Ketua Koperasi Iyo Basamo, Hermayalis.

Terkait ini, Kompas.com sudah mencoba mengonfirmasi kepada Hermayalis, namun belum memberikan klarifikasi.

"Nanti saya hubungi lagi," ujar Hermayalis melalui pesan singkat, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com