Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian Jumisah Tunggu Kabar Suami, Korban Kapal PMI Ilegal di Batam: Belum Tahu Selamat atau Tidak...

Kompas.com - 20/06/2022, 14:06 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Jumisah (30), warga Dusun Mengelok, Desa Batujai, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) tak kuasa menahan tangis setelah mendengar informasi suaminya, Muhammad Rahim, mengalami kecelakaan kapal saat hendak menyeberang ke Malaysia melalui Batam.

Rahim diketahui berangkat beserta empat orang kerabatnya yakni Ahmad alias Amat, Yusuf, Muhammad Zohir Abbas, dan Arum, sebagai pekerja migran melalui jalur non prosedural alias ilegal, pada Jumat (16/6/2022).

Baca juga: Kapal Pengangkut PMI Ilegal Asal NTB Tenggelam, Gubernur Zulkieflimansyah: Kita Sudah Maksimal Mencegah

"Sampai hari ini saya belum mengetahui kondisi suami saya, apakah ditemukan selamat atau tidak, belum ada informasi dari pemerintah," kata Jumisah, Minggu (19/6/2022).

Diterangkan Jumisah, ia mengetahui suaminya berada dalam insiden kecelakaan tersebut setelah mendengar kabar dari Rohani, istri dari Yusuf yang juga berangkat ke Malaysia. 

"Kemarin dapat informasi bahwa suami saya belum ditemukan. Dia terpisah di laut saat kapal boat tenggelam, hanya suami saya nggak ada," kata Jumisah sambil berlinang air mata.

Jumisah menuturkan, satu jam sebelum keberangkatan, suaminya sempat mengabarinya dan meminta doa untuk keselamatan dalam perjalanannya.

Menurutnya, keberangkatan lima orang tersebut didasari tekad untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang layak, mengingat pekerjaan sebagai buruh petani sangatlah sulit.

"Katanya dia mau ke Malaysia agar bisa memperbaiki rumah, untuk biaya sekolah anak juga," kata Jumisah.

Baca juga: 51 PMI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri Sepanjang Januari - Juni 2022

Ia mengatakan, keberangkatan suaminya itu melalui tekong yang menjanjikan gaji layak di Malaysia. Oleh tekong tersebut mereka ditarik sejumlah Rp 8 hingga 9 juta per orang.

"Berangkat kemarin itu diminta Rp 8,6 juta. Dia bilang, tekongnya akan menjamin keselamatan dengan mengisi boat 12 orang, tapi kenapa malah 30 orang," kata Jumisah.

Hingga kini, ia telah melaporkan ke pihak desa untuk memberitahukan kejadian tersebut agar dapat dilakukan pencarian.

23 orang selamat

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi mengungkapkan, pihaknya baru menerima informasi 23 korban selamat dari 30 orang perkiraan penumpang kapal tersebut.

"Info terkini masih sama seperti kemarin, masih ada 23 asal Lombok yang teridentifikasi. Tujuh orang masih dicari," kata Aryadi melalui sambungan telepon, Senin (20/6/2022).

Diterangkan Aryadi bahwa ada ada informasi satu mayat ditemukan, tapi ia belum memastikan apakah itu mayat yang merupakan kapal tenggelam PMI Ilegal.

"Para korban ini nggak ada dokumen identitasnya, jadi kita kesulitan di lapangan. Apakah jenazah yang ditemukan tersebut korban PMI ilegal, atau dari luar," kata Aryadi.

Baca juga: Kisah PMI Ilegal yang Ingin Kembali Pulang...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com