PURWOREJO, KOMPAS com - Ada yang berbeda dalam acara wisuda Kelas IX SMP Negeri 1 Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (19/6/2022). Pasalnya, ratusan wisudawan di sana mengenakan baju adat.
Selain itu, acara kelulusan tersebut digelar di Pendapa Kabupaten Purworejo, Mengingat tahun sebelumnya, acaranya hanya dihelat di sekolah.
Seluruh siswa, orangtua, dan dewan guru tampak mengenakan pakaian adat Jawa. Tidak terkecuali tamu undangan yang hadir, antara lain Kabid Dikmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Frikly Widhi Dewanto, Pengawas SMP, dan Ketua Komite Sekolah Agus Budi Supriyanto bersama jajaran pengurus.
Mengangkat tema Taburlah Harapan, Petiklah Perubahan, Wujudkan Impian, prosesi wisuda ditandai dengan pemasangan samir kepada para wisudawan oleh kepala SMPN 1 Purworejo Sutarto, didampingi wali kelas masing-masing.
Ketua Panitia, Eko Hendarto, menyebut Wisuda Purnawidya di Pendopo Kabupaten merupakan inisiasi dari paguyuban wali murid dan komite. Tujuannya yakni untuk memberikan kesan dan kenangan terbaik bagi wisudawan.
Sebanyak 192 siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Purworejo mendapat penghargaan khusus dari pihak sekolah dan orangtua untuk menjalani Wisuda Purnawidya Tahun Pelajaran 2021/2022 di Pendopo Kabupaten Purworejo.
"Penyelenggaraan Wisuda Purnawidya tahun ini dipandegani (diinisiasi) oleh paguyuban orangtua. Nah, berdasarkan hasil rapat diputuskan tempatnya di pendopo kabupaten dengan tujuan memberikan nuansa baru dan kesan terbaik bagi siswa, juga menggunakan pakaian adat,” katanya.
Tidak hanya bagi siswa, lanjutnya, penyelenggaraan di pendopo kabupaten sekaligus menjadi bentuk penghargaan bagi para guru yang telah mendidik para siswa penuh kesungguhan hingga lulus 100 persen dengan nilai memuaskan.
“Selama ini kami, paguyuban orangtua bersama komite sekolah, memang berkomitmen untuk terus bersinergi mendukung kemajuan sekolah,” kata Eko.
Baca juga: Diduga Palsukan Tanda Tangan Dosen, Ada Mahasiswa Selalu Bolos tapi Bisa Wisuda
Kepala SMPN 1, Sutarto, mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi siswa tahun ini. Tidak hanya bidang akademik, melainkan juga nonakademik. Pihaknya menilai, capaian itu juga tidak lepas dari peran orang tua.
“Lulus dari SMPN 1 bukan akhir, melainkan awal untuk berjuang mendapatkan sekolah dan meraih masa depan yang dicita-citakan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, pihak sekolah pun memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi. Masing-masing yakni 3 siswa berprestasi kategori nilai ijazah tertinggi, 12 siswa peraih nilai 100, dan 10 siswa berprestasi kategori nilai ujian sekolah.
Baca juga: Sebelum Dipecat, Dosen di Jakut Duga Mahasiswa Palsukan Nilai dan Tanda Tangan hingga Bisa Wisuda
Pada Kategori 3 besar nilai ijazah, pengahragaan diterima oleh Alya Dhaifana Royya (9C, 1021,69), Alhimni Rusyadi Putri Arsindu (9C, 1017,5), dan Salsabila Nur Rahma (9C, 1014,04).
Ketua Komite, Agus Budi Supriyanto, memberikan apresiasi atas capaian tahun ini. Pihaknya berpesan agar para orang tua dapat terus mendampingi anaknya dalam melanjutkan jenjang pendidikan susai potensi yang dimiliki.
“Anak jangan dipaksa mau melanjutkan kemana. Semoga kedepannya menjadi orang yang bertanggung jawab pada orang tua, lingkungan, bangsa dan negara,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.