KOMPAS.com - Seorang anggota Brimob tewas dianiaya orang tak dikenal (OTK) di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6/2022).
Bripda Diego Rumaropen meninggal saat menemani Komandan Kompi (Danki) Brimob Batalyon D Wamena AKP R menembak sapi di Napua.
Terkait kejadian ini, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan bahwa polisi akan segera melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Baca juga: Seorang Anggota Brimob Gugur Diserang OTK, Ini Kata Kapolda Papua
Pada Minggu (19/6/2022) pagi, Tim Penegakan Hukum dari Satgas Damai Cartenz dan 32 anggota Brimob telah diberangkatkan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
“Semua perkuatan personel kepolisian saya sudah geser menuju Kabupaten Jayawijaya, sebanyak 32 personel yang didampingi oleh Dansat Brimob Polda Papua Kombes Budi Satrijo,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Seorang Brimob Tewas Dianiaya OTK di Jayawijaya Papua, 2 Pucuk Senjata Hilang
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua Kombes Polisi Faizal Rahmadani menjelaskan, penyidik Kepolisian Resor (Polres) Jayawijaya saat ini memeriksa enam orang saksi terkait tewasnya anggota Brimob.
Dilansir dari Antara, dari enam orang yang diperiksa, salah satunya adalah AKP R yang mengajak korban ke Napua.
Selain memeriksa AKP R, polisi juga meminta keterangan warga yang berada di tempat kejadian perkara.
Baca juga: OTK Aniaya Anggota Brimob hingga Tewas di Papua, lalu Rampas 2 Senjata Api, Polisi Buru Pelaku
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menambahkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan internal.
Penyelidikan internal dilakukan untuk mengetahui apakah dua anggota Brimob yang berada di Napua sudah sesuai prosedur standar operasi.
Menurut Fakhiri, pihaknya selalu menekankan penerapan body system. Ketika petugas di daerah rawan, setidaknya harus ada lima orang.
"Namun, dari laporan yang diterima, saat insiden terjadi mereka hanya berdua," ungkapnya, Minggu, dikutip dari Antara.
Baca juga: Propam Polda Papua Selidiki Tewasnya Seorang Brimob dan 2 Senjata Hilang di Jayapura
Fakhiri menyebut, ada dugaan bahwa pelaku yang menewaskan anggota Brimob di Napua, adalah anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Namun untuk memastikannya, anggota masih menyelidiki," ucapnya.
Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Kasus Penggelapan Aset Tamara Bleszynski | Anggota Brimob Tewas Dianiaya OTK
Peristiwa tewasnya anggota Brimob di Napua bermula saat Bripda Diego Rumaropen menemani AKP R menembak sapi setelah dimintai tolong oleh seorang warga.
Selepas menembak sapi, AKP R hendak mengambil sapi tersebut. AKP R menitipkan senjata api yang dibawanya kepada korban.
Beberapa saat kemudian, orang tak dikenal mendatangi Bripda Diego. Pelaku menganiaya korban menggunakan senjata tajam.
Usai menganiaya korban, pelaku lantas mengambil dua senjata api yang dibawa Bripda Diego. Dua senjata api itu berjenis AK101 dan SSG08.
Baca juga: Kronologi Anggota Brimob Tewas Dianiaya OTK di Papua, 2 Senjata Hilang
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Robertus Belarminus), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.