SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk hewan ternak telah disalurkan ke Jawa Timur. Vaksin tersebut diprioritaskan untuk sapi perah.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sebanyak 1.000 dosis vaksin itu diterima dari Kementerian Pertanian pada Selasa (14/6/2022). Jumlah itu merupakan bagian dari 10.000 dosis vaksin PMK yang telah masuk ke Indonesia.
Sedangkan, kata Khofifah, dari total 3 juta dosis vaksin PMK yang diimpor oleh Kementerian Pertanian, Jawa Timur, mendapat kuota sebanyak 1,5 juta dosis.
Baca juga: Pemkab Sukoharjo Minta Bantuan Vaksin PMK ke Kementan untuk 35.000 Ternak
Sementara itu, sebanyak 1.000 dosis vaksin yang sudah tiba di Jawa Timur langsung didistribusikan ke Sidoarjo sebanyak 200 dosis dan Pasuruan sebanyak 800 dosis.
"Vaksin yang dikirim ke Jatim masih minim, yakni 1.000 dosis dan baru terpakai sejumlah 200 suntikan. Dalam sekali membuka botol vaksin mampu untuk menyuntik 100 sapi dan harus habis disuntikkan," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).
Baca juga: Khofifah: Mudah-mudahan Vaksin PMK Bisa Digunakan Agustus Awal
Khofifah menjelaskan, pemberian vaksin PMK kepada sapi ini membutuhkan tiga kali vaksin. Tahap pertama dilakukan saat ini.
Kemudian, tahap kedua dilakukan setelah empat atau enam minggu pemberian vaksin dosis pertama. Sedangkan, tahap ketiga akan diberikan setelah enam bulan pemberian vaksin kedua.
Khofifah menegaskan, prioritas vaksinasi ini diutamakan bagi sapi perah mengingat stok yang sangat terbatas.
Darurat vaksin
Karena stok vaksin yang sangat terbatas itu, Khofifah berharap vaksin lokal dari Pusvetma bisa segera rampung pada akhir Bulan Juli atau awal Agustus mendatang.
"Kebutuhan vaksin menurut kami sangat emergency sekali. Karena percepatan transmisi penularan PMK sangat cepat. Oleh karena itu, kami harap ada percepatan suplai vaksin dari pemerintah pusat sembari menunggu vaksin lokal dari Pusvetma," ucap Khofifah.