KOMPAS.com - Buche Timo (43), warga Desa Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur tewas dianiaya oleh sekelompok pemuda tak dikenal pada Kamis (14/4/2022).
Saat menganiaya Buche, para pelaku diduga dalam kondisi mabuk. Penganiayaan dilakukan di depan kios milik korban pada Kamis dini hari.
Selain menganiaya Buche, para pelaku juga mengeroyok Yefri Mbuik (35) yang sedang duduk bersama korban.
Baca juga: Mariana Menangis Saksikan Reka Ulang Pembunuhan Suaminya, Pelaku Sering Makan Gratis di Warungnya
Polisi pun melakukan rekonstruksi di Polsek Kelapa Lima pada Jumat (17/6/2022).
Total ada lima pelaku yang dihadirkan. Mereka adalah BA alias Tian, RL alias To'o Ron, NPK alias Nensa, AB alias Yanto, dan YM alias Yulens.
Sementara tiga orang pelaku lainnya yakni IB, AU dan SA masuk dalam daftar pencarian orang.
Mariana Ludji (45) tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan reka ulang penganiayaan yang menewaskan sang suami.
Ia bercerita di hari kejadian menyaksikan sang suami dievakuasi ke RSUD SK Lerik Kota Kupang.
"Saat kejadian saya sudah tidur karena sudah larut malam. Saya baru dikabari pada pukul 03.00 Wita. Saat saya datang suami saya sudah dimuat (dievakuasi) dengan mobil pikap," ujar Mariana Ludji, kepada sejumlah wartawan, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Kasus Penganiayaan Guru di Kupang, Ternyata Ini Peran Istri Kepsek yang Jadi Tersangka
Betapa terkejutnya ia saat mengetahui sang suami sudah terbujur kaku di rumah sakit.
"Hati saya hancur karena Buche meninggalkan saya dan satu orang anaknya," kata Mariana lirih.
Mariana mengaku tak dendam dengan para pelaku. Namun ia masih belum bisa menerima kenyataan sang suami meninggal karena dianiaya.
"Air mata ini belum kering. Ada tersangka yang sering merasakan kebaikan suami saya tapi justru mereka tega membunuh dia," imbuhnya.
Baca juga: Rumput di Area Bandara El Tari Kupang Terbakar, Penerbangan Lion Air Delay 1,5 Jam
Ia semakin terpukul saat tahu salah satu pelaku, BA kerap bertandang ke rumahnya. Bahkan ia menyebut BA sering makan gratis di warung mereka.
"(Tersangka BA) Tian saya kenal karena sering datang ke rumah," ungkapnya.