Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal yang Angkut 30 TKI Ilegal Tenggelam di Batam, Warga Lapor ke Disnakertrans NTB

Kompas.com - 18/06/2022, 11:41 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sebuah kapal yang mengangkut 30 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal tenggelam dalam perjalanan menuju Malaysia di Perairan Pulau Putri Batam, Kamis (16/6/2022) malam.

Sebanyak 23 orang dilaporkan selamat, sementara tujuh orang belum ada kabarnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) I Gede Aryadi telah mendapatkan laporan dari dua warga yang kehilangan anggota keluarganya.

"Ada warga dari Lombok Tengah, melaporkan dua anggota keluarga mereka belum jelas kabarnya atau merupakan bagian dari tujuh TKI yang hilang, mereka adalah Marwi dan Lalu Ahmad Sapi'i, warga Desa Tumpek, Kecamatan Pujut Lombok Tengah," kata Aryadi di Mataram, Jumat (17/6/2022).

Menurut Aryadi, dua nama yang dilaporkan warga itu tak ada dalam daftar 23 PMI yang selamat.

"Dua orang yang dicari tersebut belum ada dalam daftar 23 orang itu, jadi masih dalam proses penelusuran atau pencarian," kata Aryadi.

Identitas 23 pekerja migran yang selamat beredar di media sosial. Namun, Disnakertrans NTB belum bisa mengonfirmasi data tersebut.

Baca juga: Keluarga Minta Pemerintah Umumkan Identitas Korban Kecelakaan Kapal PMI Ilegal di Batam

"Sumbernya tidak jelas, kami belum dapat konfirmasi resmi. Kami masih menunggu informasi resmi dari BP2MI. Kalau dilihat dari nama nama yang tertera, memang sebagian diakui oleh keluarga korban. Tapi BP2MI Mataram menyatakan data tersebut belum valid," kata Aryadi.

Aryadi berjanji akan membeberkan informasi data korban selamat dan hilang setelah mendapatkan konfirmasi dari sejumlah pihak.

Ia meminta keluarga TKI tidak panik. Keluarga diminta melapor Ke Disnakertrans NTB atau BP2MI di Matarma.

Aryadi mengaku menggunakan data yang beredar sebagai dasar penelusuran untuk sementara waktu. Sebab, dia belum tahu berapa banyak pekerja migran ilegal yang diberangkatkan.

"Data perkiraan 30 orang, tapi jumlah sebenarnya dalam speed boat harus dipastikan," ungkapnya.

Jika dilihat dari 23 nama yang beredar saat ini, masih ada sejumlah nama yang dicari keluarganya.

"Tadi malam saya dihubungi dua keluarga dari Lombok Tengah, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, itu menjadi dasar pelacakan kami, jadi silahkan keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga karena diduga ikut dalam speed boat tenggelam itu, segera melapor, bisa ke pihak desa yang nanti langsung berkordinasi dengan kami," kata Aryadi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com