Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada PMK, Transaksi di Pasar Hewan Gunungkidul Anjlok, Harga Sapi Turun

Kompas.com - 17/06/2022, 18:26 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasar hewan di Gunungkidul, DI Yogyakarta belum sepenuhnya pulih untuk transaksi jual beli setelah ditutup hampir dua pekan.

"Pembeli maupun pedagang yang datang ke sini turun sampai 50 persen," kata Pengelola Pasar Hewan Siyono di Kapanewon Playen, Isnaning Suindarti saat dihubungi wartawan Jumat (17/6/2022)

Dikatakannya penurunan ini dikarenakan keresahan pedagang dan pembeli berkaitan dengan Penyakit Mulut dan kuku (PMK). Selain itu, sepinya transaksi ini menyebabkan penurunan harga sapi hingga Rp 6 juta per ekor.

"Sapi ukuran besar biasanya bisa sampai Rp 30 juta. Ini tadi saya tanya harganya sekarang jadi Rp 24 juta," kata Isnaning.

Baca juga: Begini Kronologi 2 Sapi di Solo Tertular PMK

Isnaning, mengatakan sempat ada temuan belasan suspek PMK. Dia tetap berharap pedagang dan pembeli tidak terlalu resah. Pasalnya, langkah antisipasi mandiri bisa dilakukan untuk mencegah meluasnya penularan.

"Yang pasti harus bisa jeli dan benar-benar bisa mengenal bagaimana ciri-ciri ternak yang terpapar PMK," kata dia.

Untuk pencegahan penularan pihaknya juga menerapkan pemeriksaan ketat. Mulai harus masuk kolam dipping hingga pemeriksaan suhu. Ternak dari luar daerah juga harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Retno Widyastuti menambahkan untuk pembuatan SKKH paling lama tiga hari. Pasalnya, perlu jaminan jika ternak yang bersangkutan dalam kondisi sehat, dan bebas antraks.

Retno menyebut, pemeriksaan fisik juga diperlukan, khususnya dari gejala PMK. Mulai dari memeriksa suhu tubuh hingga tidak ada luka pada bagian mulut dan kaki ternak.

Untuk memastikan ternak layak kirim, diperlukan rekomendasi resmi daerah tujuan, dan rekomendasi dari daerah asal, yaitu DPKH Gunungkidul.

"Ternak harus diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium di kabupaten," kata Retno. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

15 Pelajar Terlibat Tawuran Di Depan Kantor Gubernur Banten, 4 Luka-luka

15 Pelajar Terlibat Tawuran Di Depan Kantor Gubernur Banten, 4 Luka-luka

Regional
Dua Calon Haji Asal Aceh Meninggal di Arab Saudi

Dua Calon Haji Asal Aceh Meninggal di Arab Saudi

Regional
Sola Gracia, Bocah 8 Tahun yang Sempat Terjepit Truk pada Kecelakaan Maut di Ngaliyan Meninggal Dunia

Sola Gracia, Bocah 8 Tahun yang Sempat Terjepit Truk pada Kecelakaan Maut di Ngaliyan Meninggal Dunia

Regional
Pembangunan Tol Semarang-Demak, 32 Lapak di Dekat Makam Syekh Jumadil Kubro Terancam Digusur

Pembangunan Tol Semarang-Demak, 32 Lapak di Dekat Makam Syekh Jumadil Kubro Terancam Digusur

Regional
Ingin Jadi Relawan Pemenangan Ganjar, Seorang Pria di Kubu Raya Kalbar Mundur dari ASN

Ingin Jadi Relawan Pemenangan Ganjar, Seorang Pria di Kubu Raya Kalbar Mundur dari ASN

Regional
Tim SAR Bima Perluas Area Pencarian 2 Warga yang Hilang Saat Mancing di Laut

Tim SAR Bima Perluas Area Pencarian 2 Warga yang Hilang Saat Mancing di Laut

Regional
Siswa SMK di Lampung Diduga Tewas Dianiaya Saat Ekstrakurikuler Pencak Silat

Siswa SMK di Lampung Diduga Tewas Dianiaya Saat Ekstrakurikuler Pencak Silat

Regional
Pamit Mau ke Tangerang, Nenek Asmah yang Pergi Sejak Lebaran Ditemukan di Tengah Hutan Pekalongan

Pamit Mau ke Tangerang, Nenek Asmah yang Pergi Sejak Lebaran Ditemukan di Tengah Hutan Pekalongan

Regional
Tak Dipakai Pedagang, 6.000 Kios di Pasar Tradisional Semarang Mangkrak

Tak Dipakai Pedagang, 6.000 Kios di Pasar Tradisional Semarang Mangkrak

Regional
Usut Dugaan TPPO, Polisi Selidiki Perusahaan Penyalur Pekerja Migran di Garut

Usut Dugaan TPPO, Polisi Selidiki Perusahaan Penyalur Pekerja Migran di Garut

Regional
Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 8 Juni 2023

Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 8 Juni 2023

Regional
Dosen 'War' Tiket Indonesia Vs Argentina di Kelas, Semua Mahasiswa Ikut Deg-degan

Dosen "War" Tiket Indonesia Vs Argentina di Kelas, Semua Mahasiswa Ikut Deg-degan

Regional
Maraknya Pencurian Kabel Ganggu Aktivitas Sumur Minyak di Riau, Polisi Tingkatkan Penjagaan

Maraknya Pencurian Kabel Ganggu Aktivitas Sumur Minyak di Riau, Polisi Tingkatkan Penjagaan

Regional
Racuni Keluarganya hingga Tewas, Dhio Dihukum Penjara Seumur Hidup

Racuni Keluarganya hingga Tewas, Dhio Dihukum Penjara Seumur Hidup

Regional
Siswa SMK di Lampung Diduga Tewas Dianiaya, Forensik Temukan Luka Lebam di Perut

Siswa SMK di Lampung Diduga Tewas Dianiaya, Forensik Temukan Luka Lebam di Perut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com