Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2022, 18:09 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Jawa Tengah mencatat sampah yang dihasilkan setiap gelaran Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi pada Minggu pagi mencapai 10 ton.

Diketahui, CFD Jalan Slamet Riyadi resmi dibuka kembali oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka setelah sekitar 2 tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19, pada Minggu (15/5/2022).

Hari bebas kendaraan bermotor yang diselenggarakan setiap Minggu pagi berlangsung selama empat jam dimulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Hoaks Menara Masjid Sriwedari Ambruk Saat CFD Solo Bikin Pedagang Ini Rugi, Pengunjungnya Lari, padahal Belum Bayar

Plt Kepala DLH Solo Gatot Sutanto mengatakan, setiap minggu pagi ada dua truk yang dikerahkan mengangkut sampah CFD Jalan Slamet Riyadi. Sampah itu langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo.

"Setiap minggu itu kami kerahkan 2 truk sampah. Masing-masing truk bisa mengangkut hingga 5 ton sampah," kata Gatot di Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/6/2022).

Untuk mengatasi sampah tersebut, jelas Gatot, DLH Solo mendapat bantuan tempat sampah dari Asosiasi Daur Ulang Sampah Plastik Indonesia (Adupi).

"Kemarin kebetulan kami dibantu dari Asosiasi Daur Ulang Sampah Plastik Indonesia (Adupi) dikasih dropbox sampah. Dropbox ini khusus sampah botol," sambung dia.

Gatot menilai kesadaran pengunjung membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Masih banyak ditemukan pengunjung yang membuang sampah sembarangan.

"Untuk mengubah perilaku memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Kita tetap berusaha. Pertama lewat contoh, kedua menyediakan sarpras yang memadai, ketiga nanti sanksi," ungkap dia.

Pihaknya belum akan memberlakukan sanksi bagi pembuang sampah sembarangan di CFD.

Dia akan terus mengimbau pengunjung agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.

"Untuk sanksi ini masih nanti. Sementara masih lewat contoh dan imbauan sama penyediaan sarpras," ungkap Gatot.

Baca juga: Hoaks Menara Masjid Sriwedari Ambruk Saat CFD Solo, Gibran: Kasihan Pedagang, Gerobaknya Diinjak-injak

Oleh karena itu, pihaknya mengajak pengunjung CFD bersama-sama menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan tempat.

"Masyarakat itu jangan berpendapat kalau tidak ada tong sampah terus buang sembarangan, itu tidak boleh. Jadi kalau belum ketemu tong sampah harus dalam kekuasaannya. Kalau sudah ketemu tong sampah baru dibuang di situ. Kalau sudah penuh taruh di sampingnya," sambung Gatot.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, akan mengatur dan mengevaluasi gelaran CFD Slamet Riyadi agar semakin nyaman bagi pengunjung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Regional
Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Regional
Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Regional
Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Regional
Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Regional
Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Regional
Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Regional
Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB 'Nyerah' Saat Kena Serangan Balik

Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB "Nyerah" Saat Kena Serangan Balik

Regional
Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Regional
Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Regional
2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

Regional
Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Regional
Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com