Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Sapi di Solo Positif PMK, Diduga Tertular dari Sragen

Kompas.com - 17/06/2022, 17:02 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebanyak dua sapi di Kota Solo, Jawa Tengah, positif terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Solo, Eko Nugroho.

Dia mengatakan mengatakan sebanyak tujuh ekor sapi terindikasi terpapar PMK sejak dua minggu lalu.

"Ada tujuh yang terindikasi. Yang positif PMK ada dua. Dan lima itu indikasikan PMK karena belum ada pemeriksaan laboratorium," kata Eko Nugroho, saat dihubungi, Kamis (17/6/2022).

Baca juga: Pilu Peternak Korban PMK, Jelang Idul Adha Malah Merugi

Tujuh sapi tersebut terbagi di dua lokasi, yakni Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah.

Adapun rinciannya, dua sapi positif lokasinya ada di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari. Sedangkan lima sapi lainnya, berasal dari Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.

"Yang positif PMK, berasal dari peternakan membeli sapi dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Sehingga terjadi penularan pada ternak satunya," jelasnya.

"Sedangkan, yang di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres belum tahu asalnya darimana, karena belum dilakukan lab, tapi terindikasi PMK dengan gejala-gejalanya," lanjutnya.

Dia mengatakan kondisi tujuh sapi tersebut telah berangsur membaik meskipun belum dilaksanakan uji Laboratorium.

"Kami belum ada rencana (Uji lab kembali),  baru diobati juga sudah ada kemajuan dan sudah kita lakukan isolasi untuk kelima ekor itu dan yang dua sudah membaik mulai terindikasi sekitar 2 minggu yang lalu," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, penutupan Pasar Hewan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diperpanjang menyusul meningkatnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupeten Sragen pada Selasa (7/6/2022), ada 391 kasus hewan yang terpapar PMK. Rinciannya, 280 kasus aktif, 54 kasus baru, 80 kasus sembuh, dan 30 kasus mati.

Sedangkan untuk pemetaan dari 20 kecamatan di Kabupaten Sragen, semua sudah masuk zona merah PMK. Dalam hal ini urutan teratas ada di Kecamatan Kedawung 40 kasus. 

Sementara urutan kedua adalah Kecamatan Sumberlawang dengan 38 kasus. Lalu urutan ketiga yakni Kecamatan Miri dan Jenar masing-masing ada 23 kasus.

Kemudian, zona merah dengan kasus terendah ada di wilayah Kecamatan Sambirejo dan Tangen dengan 2 temuan kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com