KOMPAS.com - Er, seorang wanita asal Lahat menyamar menjadi pria dan menikahi seorang perempuan muda di Jambi, NA (28).
Untuk menyakinkan korban, Er nekat menjadi imam saat shalat di masjid.
Kepada NA, Er mengaku sebagai dokter spesialis syarat lulusan New York dan pengusaha batu bara.
Pernikahan sesama jenis tersebut baru terbongkar setelah 10 bulan pelaku dan korban menjalin biduk rumah tangga.
"Pelecehan agama dilakukannya. Sempat mengimamin salat di masjid. Salat Jumat juga. Itu yang menguatkan pernyataannya," kata ibu korban, Rabu (15/6/2022), mengutip Tribun Jambi.
Baca juga: Diduga Terlilit Utang, Kakek di Jambi Nekat Potong Alat Vitalnya
Kasus penipuan tersebut kemudian dilaporkan AA ke polisi pada 2 April 2022.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan.
"Ya kita terima laporan pada 2 April, kronologisnya, si suami atau pelaku melamar istri atau korban. Pelaku mengaku profesi dokter dan pacaran, setelah itu menikah. Si korban mau dikarenakan menduga bahwa pelaku memang profesi dokter," kata Kanit Tipidter Polresta Jambi Ipda Junaedi, Kamis (16/6/2022).
Er kemudian ditangkap di Lahat dan kenakan kasus penipuan profesi dengan ancaman 10 tahun penjara.
NA mengenal Er di salah satu aplikasi kencan oline pada Mei 202. Korban tertarik karena Er menggunakan foto profil selayaknya dokter.
Setelah dua minggu di situs online, pelaku menyatakan akan melamar NA dan datang ke rumah korban pada 23 Juni 2021.
Hingga akhirnya mereka menikah secara siri. NA mengaku pernah melakukan hubungan layaknya suami istri. Namun matanya ditutup kain hingga tak melihat langsung seluruh tubuh suamnya.
"Saya telah berhubungan layaknya suami istri, akan tetapi saya tidak tahu bahwa yang saya tiduri itu adalah seorang perempuan. Saya tidak pernah curiga karena saya sudah pernah dikenalkan melalui video call dengan keluarganya," kata NA.
Kecurigaan pertama kali dirasakan ibu korban karena menantunya tak pernah melepas baju saat mandi.
Pelaku kerap meminta sejumlah uang dengan alasan untuk biaya pengobatan ayah korban.
"Pernah minta Rp 50 juta, terus emas sampai saya jual, dan tabungan saya juga saya kasih, sampai total Rp 300 juta, dan itu katanya buat perawatan ayah saya," kata korban, mengutip Tribun Jambi.
Namun, obat-obat yang dijanjikan korban tak kunjung ada. Ibu korban juga curiga menantunya hanya tinggal di rumah dan tak bekerja seperti seorang dokter.
Korban kemudian dibawa kabur ke Lahat. Selama hampir 4 bulan, korban dikurung di dalam kamar. Korban pun dilarang berkomunikasi dengan ibunya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suwandi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.