Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Khilafatul Muslimin di Kaur Bengkulu Membubarkan Diri

Kompas.com - 17/06/2022, 14:49 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 25 orang anggota kelompok Khilafatul Muslimin Kemas’hulan di Desa Sumber Harapan, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu membubarkan diri secara sukarela, Kamis (17/6/2022).

Pembubaran Khilafatul Muslimin ini dilakukan secara sukarela oleh seluruh anggotanya setelah pemerintah dan kepolisian melakukan pendekatan persuasif secara terus menerus.

Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP. Dwi Agung Setyono membenarkan bahwa anggota Khilafatul Muslimin membubarkan diri secara sukarela.

Baca juga: Papan Nama Khilafatul Muslimin di Kaur Bengkulu Dicopot, Eks Anggotanya Baca Ikrar Setia NKRI

"Kelompok Khilafatul Muslimin Kemas’hulan di Desa Sumber Harapan Kabupaten Kaur secara sukarela membubarkan diri. Dan menyatakan keluar dan tidak terlibat dari organisasi Khilafatul Muslimin pimpinan Abdul Qodir Hasan Baraja. Pernyataan keluar secara suka rela tanpa ada paksaan disambut baik oleh pejabat Pemda Kabupaten Kaur dan Forkopimda," kata Kapolres Kaur, AKBP. Dwi Agung Setyono, Jumat (17/6/2022).

Menurut Kapolres, pernyataan ikrar keluar dari Khilafatul Muslimin ini dilaksanakan Kamis (16/6/2022) pukul 11.00 WIB bertempat di Mushola Al- Muksin milik kelompok Khilafatul Muslimin Desa Sumber Harapan Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur disaksikan unsur Forkopimda.

"Intinya kita telah melakukan penggalangan kepada kelompok Khilafatul Muslimin, menyampaikan bahwa ideologi Pancasila sebagai dasar negara sudah final dan tidak boleh ada pihak yang berusaha menggantikannya dengan dalih apapun," ungkap Agung.

"Selama ini Khilafatul Muslimindi Kaur tidak paham itu, taunya hanya pengajian saja. Alhamdulillah kita bisa menyadarkan dan mereka bersedia membubarkan diri," imbuh dia.

Agung mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan monitoring guna memastikan eks kelompok Khilafatul Muslimin tidak lagi melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Khilafatul Muslimin.

Agung mengatakan bahwa Khilafatul Muslimin telah menjadi sorotan penegak hukum terkait adanya kegiatan dan ajaran yang bertentangan dengan hukum Indonesia.

Dia meminta seluruh lapisan masyarakat hingga pemerintah desa agar menerima eks Khilafatul Muslimin di tengah masyarakat agar mereka tidak merasa dikucilkan.

Selain itu, polisi juga akan melakukan monitoring pada eks Khilafatul Muslimin. Monitoring ini sebagai wujud kewajiban polisi untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di Kabupaten Kaur.

“Terima kasih sekali lagi kepada anggota Kemashulan Khilafatul Muslimin Desa Sumber Harapan Kecamatan Nasal yang sudah menyatakan melepaskan diri dari Kelompok Khilafatul Muslimin semoga kita selalu dalam kerukunan dan kedamaian,” paparnya.

Baca juga: Diperkirakan Ada 2.000 Pengikut Khilafatul Muslimin di Lampung, Plang Dicopot Termasuk di Kampung Khilafah

Ketua Khilafatul Muslimin Kemas’hulan Kabupaten Kaur, Suparjan mengatakan, dia mewakili teman-teman dan eks jamaah Kemashulan Khilafatul Muslimin menyatakan permohonan maaf karena membuat masyarakat menjadi terganggu ketenangannya karena kehadiran KM.

"Kami nyatakan bahwa Khilafatul Muslimin di Desa Sumber Harapan sudah tidak ada lagi. kegiatan Majelis Taklim yang berkenaan dengan Khilafatul Muslimin di Sumber Harapan sudah tidak akan ada lagi. Kami minta maaf pada masyarakat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com