Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Perda Larangan Pemberian Uang untuk Pengemis, Ini Langkah Pemkot Salatiga

Kompas.com - 17/06/2022, 10:51 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Salatiga belum menerapkan aturan larangan pemberian uang untuk pengemis dan pengamen di jalanan. Sebabnya, saat ini belum ada perda yang mengatur hal tersebut.

Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Wuri Pujiastuti mengatakan yang dilakukan oleh jajaran pemerintah saat ini adalah melakukan razia dan pembinaan untuk pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT).

Baca juga: Nekat Beri Uang ke Pengemis di Kota Semarang Bakal Terancam Kurungan 3 Bulan dan Denda Rp 1 Juta

"Sementara kami fokus di situ, karena kalau PGOT tidak ada, tentu juga tidak ada pemberian uang di jalan," jelasnya, Jumat (17/6/2022).

Wuri mengungkapkan, PGOT yang memiliki motivasi akan diberikan pendampingan dan kemampuan untuk bekerja.

"Dengan bekal tersebut kita berharap mereka dapat hidup lebih layak, terhindar dari kerawanan yang didapat jika hidup di jalan. Termasuk terhindar dari potensi kekerasan yang ada, termasuk eksploitasi," paparnya.

Menurut Wuri, sanksi untuk pemberi uang kepada pengemis dan pengamen, tidak bisa diterapkan secara frontal.

"Kita berharap jalanan Salatiga itu aman dan nyaman, jadi kalau tidak ada PGOT kan juga tidak ada yang memberi uang. Tapi ini memang butuh kerja keras dan dukungan semua pihak," terangnya.

Lebih lanjut, penertiban kepada PGOT dilakukan secara humanis dan komunikatif. "Tidak bisa dengan kekerasan, komunikasi itu intinya. Itu ditekankan juga kepada petugas dari Satpol-PP dan Dinas Sosial," kata Wuri.

Seorang warga, Achmad mengatakan banyaknya PGOT karena minimnya lapangan pekerjaan. "Cari kerja sekarang susah, jadi banyak yang memilih kerja di jalan. Kalau pemberi uang diberi sanksi, itu juga kurang tepat karena itu milik pribadi dan niatnya pasti ikhlas sodakoh," paparnya.

Menurut dia, dari pada memberi sanksi untuk pemberi uang kepada pekerja jalanan, pemerintah lebih baik membuka lapangan pekerjaan. "Pasti semua orang ingin kerja yang baik, penghasilan stabil. Jika itu terjadi pasti tidak ada yang di jalanan," jelas Achmad.

Baca juga: Kisah Pengemis Kaya di Sulawesi yang Punya Tabungan Rp 490 Juta Disorot Media Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com