Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Puluhan Rumah Ambles di Pantai Minahasa, Koordinator IGI Sulut: Kalau Abrasi Tidak Secepat Itu

Kompas.com - 16/06/2022, 21:19 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Pesisir Pantai Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara yang ambles ternyata masuk zona kerentanan tinggi likuefaksi.

Koordinator Ikatan Geograf Indonesia (IGI) Wilayah Sulawesi Utara, Agus Santoso Bidiharso menilai amblasnya puluhan rumah di pesisir Pantai Amurang kemungkinan disebabkan oleh likuefaksi.

"Karena tiba-tiba dia langsung menyedot rumah-rumah. Kalau abrasi tidak secepat seperti itu. Biasanya pelan-pelan atau evolutif istilahnya. Tapi kemarin cepat sekali," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Abrasi Pantai Minahasa Selatan, Rumah yang Amblas ke Laut Jadi 33 Unit

Di sisi lain, lanjut Agus, sudah ada peta yang dirilis Kementerian ESDM melalui Badan Geologi, Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, yang menunjukkan bahwa lokasi pesisir pantai Amurang, Minahasa Selatan, masuk zona kerentanan likuefaksi tinggi.

"Apa yang terjadi di Minahasa Selatan kemungkinan di bawahnya ada gerakan masa tanah, juga bebatuan di bawah itu. Mungkin karena likuefaksi bebatuannya sehingga ada beban di atas dan tidak kuat menahan maka amblas," sebutnya.

Almuni Spesialisasi Perencanaan dan Pengelolaan Pantai dan Daerah Aliran Sungai Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) ini mengatakan, amblasnya pesisir pantai itu butuh penelitian mendalam.

"Saya hanya menganalisisi dari peta yang ada. Dan secara peta geologi, daratan pesisir di Amurang terdiri dari batuan aluvial atau endapatan aluvial," ujarnya.

Menurutnya, aluvium bantuannya belum kompak dan berlapis-lapis sehingga tingkat korosinya tinggi sehingga jika terjadi gempa maka dampaknya akan lebih besar.

"Tak hanya di Amurang, sepanjang pesisir Minahasa Selatan di antaranya Kapitu hingga Tumpaan punya kerentanan sedang sampai tinggi likuefaksi," kata Agus.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, hingga Kamis malam, ada 69 kepala keluarga dengan jumlah 266 jiwa masih mengungsi.

"Jumlah warga itu mengungsi di posko yang ada di Kelurahan Lewet dan Kelurahan Uwuran Dua," kata Kepala BPBD Sulawesi Utara Joy Oroh saat dikonfirmasi, Kamis malam.

Pemerintah saat ini fokus pada kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak.

"Seperti makanan, pakaian, juga kesehatan," tandasnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Selatan Glady Kawatu sebelumnya menuturkan, untuk mengetahui penyebab pasti amblesnya puluhan bangunan tersebut akan ada tim dari pemerintah pusat turun ke lokasi bencana.

Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan menyebut bencana tersebut diduga abrasi pantai, sambil menunggu kajian-kajian penyebab pasti.

"Saat ini penyebabnya kita masih menyebut abrasi pantai," ujar Glady.

Abrasi pantai ini terjadi di Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, Minahasa Selatan, atau tepatnya di pesisir Pantai Boulevard, Rabu (15/6/2022) sekitar pukul 14.00 Wita.

Selain rumah, jalan dan jembatan di Pesisir Pantai Amurang juga rusak. Termasuk bangunan kafe dan penginapan juga hanyut oleh abrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com