Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswi SD di NTT Duduk Sendirian Sambil Menangis Saat Pengumuman Kelulusan...

Kompas.com - 16/06/2022, 20:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Seiring berjalannya waktu kegiatan pengumuman, Wati pun mulai menunjukkan raut wajah yang sedih.

"Sampailah ketika mereka satu per satu ditanya akan lanjut ke sekolah manakah setelah mereka lulus di SDN Fatke? Murid pertama menjawab bersama orangtua dengan kompak di SMP," kata Alfrits.

"Sampailah ke adik kita Wati, tanpa menjawab, dia pun tertunduk sambil menguraikan air matanya," tambah Alfrits yang ikut sedih.

Jawaban Wati, seketika membuat seisi ruangan kelas yang semula penuh kegembiraan menjadi hening. Semuanya langsung menangis, saat mengetahui Wati ternyata anak yatim piatu.

"Wati ini anak kedua. Kakaknya laki-laki sekarang kelas 3 SMP, sedangkan adik perempuannya kelas V. Mereka selama ini diasuh oleh tantenya yang adalah janda," kata Alfrits.

Baca juga: Seorang Nenek di NTT Laporkan Tukang Ojek ke Polisi karena Bawa Kabur Tas Berisi Uang dan Sarung

Bantuan untuk Wati

Unggahan Alfrits itu ditanggapi sebuah yayasan di bawah naungan para biarawati di Yogyakarta. Pengurus yayasan itu menghubungi tante Wati.

"Tadi kami sudah dihubungi oleh suster dari Yayasan di Yogyakarta," ungkap Sikudina Kofan (56).

Menurut Sikudina, setelah berembuk dengan keluarga besarnya, mereka pun sepakat mengirim Wati ke yayasan tersebut.

Pihak yayasan, lanjut Sikudina, akan menanggung biaya pendidikan Wati hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Sikudina pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah memperhatikan Wati, terutama guru Alfrits Koa yang telah mengunggah foto Wati ke media sosial sehingga menjadi atensi banyak pihak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com