Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswi SD di NTT Duduk Sendirian Sambil Menangis Saat Pengumuman Kelulusan...

Kompas.com - 16/06/2022, 20:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tangis Maria Merliwati Iba (12) langsung pecah, saat ditanya gurunya akan melanjutkan sekolah ke mana.

Siswi kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Fatke, Desa Kaubele, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), itu hanya tertunduk lesu dan terus menangis.

Ia sendirian duduk di dalam ruangan kelas VI saat mendengar pengumuman kelulusan di sekolah itu. Sedangkan teman-temannya yang lain, ditemani orangtuanya masing-masing.

Siswa yang akrab disapa Wati itu menangis dalam ruangan kelas. Orangtua siswa dan guru ikut sedih.

Momen Wati berada di ruang kelas itu diabadikan lewat foto oleh guru kelas V SDN Fatke Alfrits Koa. Alfrits membagikan foto itu ke media sosial Facebook dengan penjelasan kondisi Wati.

Wati merupakan anak yatim piatu. Ayahnya, Zakarias Sanaunu berpulang 10 tahun lalu, sementara sang ibu Antonika Lalian Tani meninggal pada 2018.

Wati menangis karena belum tahu melanjutkan sekolah ke mana. Selama ini, ia dan dua saudaranya diasuh tantenya, Sikudina Kofan (56).

Namun, kondisi keuangan Sikudina tak cukup membiayai sekolah Wati karena pekerjaannya sebagai petani lahan kering hanya bisa memenuhi biaya hidup sehari-hari.

Baca juga: Rumput di Area Bandara El Tari Kupang Terbakar, Penerbangan Lion Air Delay 1,5 Jam

Suami Sikudina telah meninggal beberapa tahun lalu. Kondisi itu membuat Wati bingung saat ditanya guru kelasnya ke mana akan melanjutkan sekolah setelah lulus SD.

Unggahan Alfrits itu pun viral di sejumlah media sosial dan mendapat tanggapan beragam dari sejumlah warganet dan warga yang siap membantu Wati.

Kepada Kompas.com, Alfrits menceritakan, peristiwa itu terekam saat pengumuman kelulusan murid kelas VI pada Rabu (15/6/2022).

Semua di dalam ruangan ikut menangis, saat melihat Wati yang duduk sendirian sambil menangis," ujar Alfrits Koa, kepada Kompas.com, Kamis (16/6/2022).

Alfrits menyebut, Wati mendengar kelulusan bersama 11 murid kelas VI lainnya. Para murid yang lain, datang bersama orangtua mereka.

Sedangkan Wati tidak ditemani tantenya, karena sedang mengikuti acara keluarga di pemakaman umum setempat.

"Jujur, secara pribadi saya sangat sedih sekali dengan situasi yang kami alami dalam ruangan kelas VI kemarin. Terlihat pada foto sangat jelas, ada anak yang didampingi orangtua, sedangkan adik kita ini (Wati) hanyalah seorang diri," ujar Alfrits.

"Terlintas dalam benak saya, apakah orangtuanya sedang sibuk sehingga tidak ada yang mendampinginya? Ketika ia ditanya oleh wali kelas mereka Pak Kanisius Nube, siapa yang mendampingi? Ia pun menjawab Bapak Ani yang dampingi," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com