KOMPAS.com - Danau Linting terletak di tiga desa, yaitu Desa Sibunga-bunga, Desa Gunung Manumpak, dan Desa Durian IV Mbelang, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Danau ini merupakan obyek wisata yang terbentuk dari retakan vulkanik yang mengeluarkan panas.
Pemandangan di sekitar danau sangat sejuk, karena banyak pohon rindang.
Banyak wisatawan yang menggunakan danau sebagai tempat rekreasi. Mereka duduk-duduk di sekitar danau dengan menyewa tikar seharga Rp 10.000 hingga Rp 20.000 sambil menyantap makanan yang dijajakan sekitar.
Kawasan wisata ini biasanya ramai pada akhir pekan dan hari libur.
Dinamakan Danau Linting berasal dari kata melinting yang artinya melingkar. Hal ini karena, danau memiliki bentuk bulat hampir sempurna.
Danau linting memiliki keistimewaan yaitu air danaunya panas dengan suhu sekitar 30 derajat Celcius.
Baca juga: Danau Laguna, Ternate: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute
Dulunya, kawasan danau ini merupakan perbukitan. Karena, adanya ledakan keras yang disusul gempa akhirnya menjadi danau.
Keunikan Danau Linting dibandingkan danau lainnya adalah bau belerangnya tidak begitu menyengat, meskipun danau ini mengandung belerang.
Warna danau juga sering berubah. Kadangkala, danau berwarna hijau tosca maupun biru.
Hingga kini, belum ada yang mengetahui kedalaman danau, kedalaman danau dianggap misterius. Sementara luas Danau Linting satu hektar.
Pengelola juga tidak memperbolehkan wisatawan untuk berenang maupun mandi di tengah danau.
Masyarakat setempat menduga bahwa danau memiliki kedalaman seperti sumur.
Danau Linting dikatakan sebagai danau langka karena sangat jarang ditemukan danau air panas di Indonesia.
Diperkirakan hanya ada dua danau hydrothermal (retakan di permukaan bumi secara geothermal memanaskan airnya) di Indonesia, salah satunya Danau Linting.