KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menepis isu kerenggangan antara dirinya dengan partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Di samping itu, Ganjar menilai kritikan-kritikan yang disampaikan rekan partainya kepada dirinya merupakan vitamin.
“Buat saya kritik itu vitamin. Vitamin itu kalau dalam bentuk kritik yang pedas dan dilakukan oleh teman, berarti dia sayang sama saya,” ujarnya saat diwawancara dalam program Aiman Kompas TV.
Dengan adanya kritikan-kritikan tersebut, Ganjar mengibaratkan partainya sebagai tempat yang keras.
Baca juga: Soal Survei Capres, Ganjar Pranowo: Tidak Usah Ge-er, Keputusan Ada di Ketua Umum
“PDI itu tempatnya keras. Ini hanya keras di kata-kata. (tahun) ’96 itu kerasnya sampai fisik,” ucapnya.
“Kebetulan saya mulai aktif di partai tuh sejak PDI, belum perjuangan. Dan itu saya ’92 masih mahasiswa,” ungkapnya.
Sebagai kader lama, Ganjar mengaku dirinya paham tentang dinamika partainya.
“Apa artinya, saya mengikuti betul dinamikanya. Bagaimana Bu Mega ‘digepuki’ (dipukuli) sampai kayak gitu. Orde Baru menindas habis-habisan sampai Ibu menjadi simbol perlawanan. Jadi sebenarnya, kita itu di PDI-P sudah biasa,” tuturnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Saya Masih di Kandang...