Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggelam di Sungai Mahakam, ABK Batu Bara di Kukar Ditemukan Tewas Setelah 2 Hari Pencarian

Kompas.com - 15/06/2022, 21:21 WIB
Ahmad Riyadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Warga Loa Kulu, Kutai Kartanegara bernama Abdul Rahman Ranti (49) yang tenggelam di perairan Sungai Mahakam pada Senin (13/6/2022) akhirnya ditemukan Tim SAR.

Abdul Rahman ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (15/6/2022) pukul 17.32 Wita.

Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, Tim SAR menemukan jasad korban di sekitar Kelurahan Loa Tebu atau sekitar 500 meter dari lokasi jatuh. Jasad Abdul Rahman yang ditemukan mengapung langsung dievakuasi Tim SAR.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan kemudian dievakuasi ke rumah duka," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim) Melkianus Kotta pada Rabu malam (15/6/2022).

Baca juga: Kapal Kehabisan Bahan Bakar, ABK Batu Bara di Kukar Tenggelam Saat Hendak Pindah Kapal

Dengan ditemukannya korban, operasi SAR pun ditutup, seluruh personel yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing.

Diketahui Abdul Rahman dikabarkan terjatuh dan tenggelam di Sungai Mahakam dekat Pulau Yupa pada Senin (13/6/2022) sekitar pukul 23.00 Wita.

Kejadian berawal dari korban membawa kapal kayu yang bermuatan limbah batu bara. Kapal tersebut berangkat dari Bengkinang menuju Pelabuhan Pongkor. Namun sampai di lokasi kejadian kapal korban kehabisan bahan bakar.

Korban pun berniat melakukan towing atau menarik kapalnya dengan kapal lain yang berada di dekatnya. Namun saat melemparkan tali ke kapal lain, korban terpeleset dan terjatuh lalu tenggelam.

Tiga orang rekan korban yang bersamanya saat itu pun sempat melakukan pencarian. Namun  setelah lima jam atau pukul 04.00 Wita, korban tak kunjung ditemukan. Alhasil rekan-rekan korban melapor ke Kantor Basarnas agar dibantu melakukan pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com