Antoni mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu upaya Museum Ranggawarsita mendukung Indonesia dalam menerapkan kurikulum Merdeka Belajar.
"Kami membebaskan mereka yang datang kalau mau buat video atau foto untuk sarana edukasi dam memperkuat kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia," ucap Antoni.
Sementara itu, pameran yang diselenggarakan selama 4 hari ke depan ini menargetkan 10.000 pengunjung bisa hadir dalam pameran.
Bukan tanpa alasan, hal itu menjadi patokan bahwa budaya dan sejarah Indonesia akan lebih banyak dikenal oleh berbagai kalangan, terutama anak muda.
"Museum ini sebagai rumah belajar dan rumah budaya. Biar anak-anak zaman sekarang tidak hanya kenal budaya-budaya luar negeri, tapi juga tahu kekayaan Tanah Air tercinta," tutur Antoni.
Dalam hal ini, pihak museum juga menyediakan ruang yang disebut sebagai Panggung Ekspresi untuk menampilkan berbagai kesenian seperti gamelan, karawitan, keroncong, bahkan seni tari.
"Pelajar SMP, SMA bebas untuk tampil membawakan bakat-bakatnya. Biar masyarakat tahu, kalau anak-anak muda masih ada yang melestarikan kebudayaan Indonesia," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.