MAGELANG, KOMPAS.com - Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) bersama relawan dari masyarakat bersama-sama membersihkan struktur Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa (14/6/2022).
Meskipun sudah menjadi agenda rutin, namun kali ini bertepatan dengan Hari Purbakala ke-109 yang diperingati setiap tanggal 14 Juni. Kegiatan ini bertajuk "Reresik Candi Borobudur".
Proses pembersihan dilakukan manual menggunakan peralatan sederhana, seperti sapu, pinset untuk mencabut rumput yang tumbuh di sela-sela batu candi, kuas, dan penyemprot air.
Pembersihan fokus pada bagian tangga, dinding, lantai dan sebagian stupa-stupa di puncak candi Buddha terbesar di dunia tersebut.
Baca juga: Pembangunan Tol Yogya-Bawen Sudah Sampai Tahap Pembebasan Tanah Warga di Kabupaten Magelang
Kepala Balai Konservasi Borobudur, Wiwit Kasiyati mengungkapkan, Candi Borobudur sebagai monumen berusia ribuan tahun harus rutin dibersihkan untuk menjaga keterawatannya.
"Karena kalau tidak dibersihkan nanti tingkat kerusakannya lebih parah dan meningkat, dan kami memiliki tanggung jawab yang luar biasa, beban di kita, kita harus menjaga keterawatan batu Candi Borobudur," ungkap Wiwit, di sela-sela kegiatan Reresik Candi Borobudur, pada Selasa.
Wiwit mengatakan, pembersihan menggunakan teknik basah yakni disemprot air dengan kekuatan tertentu untuk menghilangkan debu atau kotoran di permukaan maupun sela-sela bebatuan.
"Teknik pembersihan basah, disemprot (air), kemudian mencabuti (rumput) juga. Nanti juga ada rencana pembersihan memakai minyak atsiri," ujar Wiwit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.