MAMUJU, KOMPAS.COM – Intensitas hujan yang masih tinggi hingga Selasa (14/6/2022), membuat ratusan warga korban gempa dan banjr di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) memilih bertahan di lokasi pengungsian. Salah satunya tempat yang menjadi lokasi pengungsian adalah Terminal Bus Simbuang Mamuju.
Mereka memilih bertahan lantaran khawatir gempa dan banjir kembali kembali terjadi. Seperti diketahui setelah gempa magnitudo 5,8 mengguncang pekan lalu, kini giliran banjir menggenangi beberapa wilayah di Kabupaten Mamuju.
Warga yang mengungsi di Terminal Simbuang umumnya berasal dari kecamatan simboro. Mereka mengaku rumahnya hingga kini masih tergenang banjir.
Baca juga: Kisah Radiawati, Rumahnya 2 Kali Hancur Dalam Setahun akibat Gempa Mamuju
Seorang warga bernama Okka mengatakan, saat ini dirinya bersama enam anggota keluarga lainnya masih mengungsi karena hingga saat ini rumahnya masih berlumpur dan tergenang banjir.
"Rumah saya masih banjir. Jadi saya mengungsi ke terminal. Khawatir kalau hujan lagi banjirnya bisa bertambah lagi" ujar Okka.
Okka belum bisa memastikan kapan dirinya bersama keluarga akan kembali ke rumahya. Pasalnya selain banjir, dia juga masih khawatir terjadi gempa di Mamuju.
Sejak gempa dan banjir menerjang, rumah-rumah warga yang rusak dan tergenang banjir lumpur hingga kini masih dibiarkan telantar. Apalagi saat ini air bersih dari PDAM tidak mengalir. Hal ini menyulitkan warga beraktivitas ataupun membersihkan rumah mereka.
Di tempat terpisah, Kepala BPBD Sulbar Amri Ekasakti mengatakan, hingga saat ini sebanyak 292 KK di tiga kecamatan terdampak banjir. Di antaranya adalah Kecamatan Simboro, Kecamatan Mamuju dan kecamatan Kalukku.
Dia mengatakan beberapa warga saat ini mengungsi ke sejumlah lokasi yang dinilai aman. Menurutnya warga memilih mengungsi belum sepenuhnya pulih dari trauma gempa dan harus menghadapi bencana banjir.
"Sebanyak 292 KK warga mamuju dan ratusan rumah terdampak banjir, beberapa di antaranya memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.