Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob Genangi Landasan Pacu Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima

Kompas.com - 14/06/2022, 09:39 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Bencana alam banjir rob menggenangi landasan pacu dan area parkir pesawat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (13/6/2022).

Ketinggian air yang mencapai sekitar 30 sentimeter membuat aktivitas pemindahan barang penumpang harus menggunakan bus.

Bencana alam ini dilaporkan berlangsung sejak sebulan terakhir, namun belum sampai membuat aktivitas penerbangan terhenti.

Baca juga: Hari Ini dan Besok, Sejumlah Daerah di NTT Berpotensi Banjir Rob, Warga Diminta Waspada

"Banjir robnya sampai di area landasan pacu juga sebelah utara, mengganggu penumpang saja, mereka terpaksa keluar masuk pakai bus. Kalau penerbangan tetap jalan," kata Darman, pegawai Pemkab Bima yang ditugaskan di ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (14/6/2022).

Menurut Darman, genangan air itu berada pada sejumlah titik di bandara, di antaranya di landasan pacu pesawat sebelah utara, area parkir sebelah timur dan sekitar ruang tunggu keberangkatan penumpang.

Baca juga: BMKG Perkirakan Akan Terjadi Banjir Rob pada 13-16 Juni di Semarang

Kondisi tersebut memaksa petugas badara harus turun tangan membantu penumpang yang hendak berangkat menuju pesawat. Sebab, mereka harus melewati genangan air rob.

"Petugas bantu yang mau ke pesawat karena mereka akan jalan di air itu. Kalau penumpang yang turun pakai bus bandara, jemput dari pesawat ke ruang tunggu," jelas Darman.

Dia mengungkapkan, pasang surut air laut yang menggenangi area bandara ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Namun, genangan pada Senin, 13 Juni 2022 siang kemarin cukup tinggi hingga mengganggu aktivitas penumpang.

"Ini luapan air laut dari tambak, banjir ini jam 10 pagi sudah mulai naik, jam 11 itu semankin besar," ungkap Darman.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, Topan Primadi menyampaikan, sebelumnya BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat pesisir waspada terhadap pasang surut air laut.

Menurutnya, puncak potensi banjir rob di Bima akan terjadi pada hingga 16 Juni 2022 mendatang dengan ketinggian air mencapai 1,8 meter dari permukaan air laut.

Baca juga: Banjir Rob Rendam 110 Rumah Warga di Gresik

"Dari peringatan yang kita keluarkan itu, untuk wilayah Bima sendiri yang berdampak itu di sekitar wilayah pelabuhan Kampung Melayu, terus wilayah pesisir bandara. Kemarin sempat naik juga ke area bandara airnya," kata Topan saat dikonfirmasi, Selasa (14/6/2022).

Topan mengatakan, karena ini merupakan siklus tahunan akibat pengaruh daya tarik bulan dan faktor meteorologi di wilayah perairan, masyarakat pesisir diminta lebih waspada.

"Karena memang tidak ada yang bisa kita lakukan, tapi dia (pasang surut laut) ini tidak keras dan menimbulkan kerusakan, cuma permukiman terendam saja," jelas Topan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com