Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Radiawati, Rumahnya 2 Kali Hancur Dalam Setahun akibat Gempa Mamuju

Kompas.com - 13/06/2022, 18:55 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com – Rumah tempat tinggal Radiawati, di Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat, rusak akibat gempa 5,8 magnitudo yang terjadi Kamis (9/6/2022) lalu.

Bukan kali ini saja, rumahnya dua kali hancur akibat gempa. Pertama terjadi pada 14 januari 2021 lalu.

Gempa yang terjadi pada saat itu membuat rumah Radiawati ambruk.

Ia sempat membenahi sedikit demi sedikit agar bisa dihuni kembali.

Baca juga: Usai Diguncang Gempa, Mamuju Diterjang Banjir, Warga Kembali Mengungsi

Namun, belum rampung dibangun, gempa 5,8 M pada Kamis kemarin kembali memporak-porandakan rumahnya.

Radiawati memilih tidak mengungsi dan tetap bertahan di dapur rumahnya yang terbuat dari kayu yang tidak ambruk.

“Pasrah saja biar mengungsi ke mana tetap kena bencana juga. Makanya saya tidak mengungsi jauh hanya tinggal di rumah dapur yang tidak rusak pascagempa,” kata Radiawati, Senin (13/6/2022).

Salah satu alasannya tidak mengungsi karena trauma. Saat gempa 2021 lalu, dia mengungsi cukup lama di tempat pengungsian.

Saat itu, dia harus bolak balik rumah setiap hari. Hal tersebut membuatnya tidak betah.

Meski dalam keadaan terpuruk akibat bencana ini, Radiawati bersyukur dia dan keluarganya dapat selamat saat rumah rusak akibat gempa Kamis kemarin.

 

Pasrah dengan Becana Gempa, Warga Pilih Bertahan di Tengah Reruntuhan Rumahnya *** Local Caption *** Pasrah dengan Becana Gempa, Warga Pilih Bertahan di Tengah Reruntuhan RumahnyaKOMPAS.COM/JUNAEDI Pasrah dengan Becana Gempa, Warga Pilih Bertahan di Tengah Reruntuhan Rumahnya *** Local Caption *** Pasrah dengan Becana Gempa, Warga Pilih Bertahan di Tengah Reruntuhan Rumahnya

Dia kini pasrah sambil bertahan di tengah reruntuhan rumahnya.

Muhtar, korban gempa lainnya juga bersikap sama. Dia pusing kalau harus mengungsi setiap kali terjadi gempa.

Sementara ia juga cemas meningalkan rumah dan harta bendanya.

Ia khawatir situasi kepanikan warga dimanfaatkan pihak tertentu untuk menjarah harta benda milik warga yang mengungsi ke tempat pengungsian.

Baca juga: Anak-Anak Pengungsi Gempa Mamuju Mulai Terserang Beragam Penyakit

“Saya terpaksa bikin tenda darurat di samping rumah saja. Yang penting lokasinya aman. Soalnya saya khawatir meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Gempa lalu itu banyak warga jadi korban, saya rumahnya ditinggalkan malah kemalingan,” ujar Muhtar.

Berbeda dengan Rani, ibu rumah tanga yang juga korban bencana gempa ini. Ia memilih sikap berhati-hati di tengah simpang siur informasi soal bencana.

"Kalau saya bersama anak-anak menungsi ke tempat aman ini sebagai langkah antisipasi saja, siapa tahu betul terjadi gempa lagi seperti pengalaman gempa dasyat sebelumnya. Kan lebih aman daripada bingung dengan banyak informasi yang tak jelas," tutur Rani. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com