BANJARMASIN, KOMPAS.com - Keluarga tahanan narkoba meninggal dunia usai ditangkap polisi dipersilakan melapor ke Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hal itu menyusul kecurigaan pihak keluarga korban meninggal dunia tak wajar diduga karena dianiaya polisi.
Untuk itu, Kapolresta Banjarmasin Kombes Sabana Atmojo mempersilakan pihak keluarga menempuh jalur sesuai hukum yang berlaku.
"Kami persilakan dan buatkan laporan polisi atau dumas di Bidang Propam Polda Kalsel. Sambil berjalan silaturahmi juga akan diberikan tali asih," ujar Kombes Sabana Atmojo kepada wartawan, Senin (23/6/2022).
Baca juga: Bantah Kematian Tahanan Narkoba Dianiaya Petugas, Polisi: Karena Serangan Jantung
Sabana kembali menegaskan jika tahanan berinisial S (31) meninggal karena serangan jantung, bukan karena dianiaya anak buahnya.
Hal itu berdasarkan hasil rekam medik yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, tempat S dirawat sebelum meninggal dunia.
"Dari hasil rontgen, almarhum mengalami pembengkakan di bagian jantung dan paru-paru," tegasnya.
Walaupun pihak keluarga tak menerima kematian korban, Polresta Banjarmasin tetap menanggung seluruh biaya pemakaman dan acara tahlilan almarhum.
"Semua pembiayaan pemulasaran jenazah, penguburan serta selamatan 3 hari, 7 hari, 25 hari, 40 hari,100 hari Polresta yang menanggung semua biayanya," jelasnya.
Baca juga: Tahanan Narkoba Meninggal Sehari Setelah Ditangkap, Keluarga Curiga Dianiaya Polisi
Sebelumnya diberitakan, seorang tahanan narkoba berinisial S di Banjarmasin, Kalsel meninggal dunia setelah 8 hari penangkapan.
Keluarga korban mencurigai kematian S karena dianiaya oleh petugas.
Hal itu diperkuat oleh pengakuan istri korban, Sonia yang mengatakan bahwa suaminya sudah dipukuli saat penyergapan di rumahnya.
Keluarga juga menemukan kejanggalan kematian korban karena di tubuhnya ditemukan sejumlah luka lebam seperti habis dianiaya.
Selain itu, saat ditahan di Polresta Banjarmasin, keluarga juga dilarang menjenguk korban.
Keluarga korban baru mengetahui kematian korban saat diminta datang ke RS Bhayangkara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.