Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Khilafatul Muslimin Ditemukan di Solo, Gibran Intensifkan Linmas

Kompas.com - 13/06/2022, 14:23 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta warga segera melapor petugas perlindungan masyarakat (Linmas) apabila ada yang mencurigakan di lingkungannya.

Imbauan itu disampaikan putra sulung Presiden Jokowi pasca-ditemukannya kantor cabang Khilafatul Muslimin di Solo, Jawa Tengah.

Kantor milik kelompok yang diduga mengajarkan paham khilafah dan bertentangan dengan Ideologi Pancasila berada di Gang Sawo 4, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo.

"Monggo warga di tingkat kelurahan, RT, RW kalau ada yang mencurigakan, meresahkan langsung lapor saja. Pokoknya Linmas ini proaktif semua," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Respons Gibran Namanya Muncul dalam Survei Calon Pemimpin Jakarta

Gibran menambahkan pelibatan Linmas ini sebagai deteksi dini dalam mengantisipasi munculnya kelompok yang diduga menyebarkan paham yang bertentangan dengan Pancasila.

"Iya, deteksi dini biar warga itu ikut berpartisipasi kalau ada kegiatan-kegiatan meresahkan, komunitas atau paguyuban yang sekiranya tidak sejalan dengan visi misi kita," ungkap dia.

Kepala Satpol PP Solo Arif Darmawan menambahkan, pihaknya membentuk unit percepatan gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tribum Tranmas) di setiap kecamatan.

Baca juga: Nama Gibran Muncul di Berbagai Survei Jelang 2024, Pakar UNS: Sangat Mungkin Naik Kasta Politik

Adapun di Solo ada lima kecamatan, yakni Kecamatan Jebres, Laweyan, Banjarsari, Pasar Kliwon dan Serengan.

"Jadi kita tempatkan satu regu di setiap kecamatan untuk membantu Tribum Tranmas camat. Karena di PP 17 Tahun 2019 penyelenggara Tribum Tranmas adalah camat. Maka kita kuatkan dengan pembentukan unit penanganan Satpol PP kecamatan yang di-BKO-kan secara penuh untuk Pak Camat dalam penanganan Tribum Tranmas," ungkapnya.

Dia mengungkapkan pembentikan unit Tribum Tranmas juga sebagai deteksi dini kegiatan yang mencurigakan di masyarakat.

"Jadi untuk deteksi dininya akan lebih kuat karena kemarin dari masyarakat sudah kita perkuat kemudian dari Linmas dan kita tambah lagi penegakkannya dari Satpol PP," terang Arif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah Dinas

Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah Dinas

Regional
[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

Regional
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

Regional
Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Regional
Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Regional
Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Regional
ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

Regional
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Regional
Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Regional
Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Regional
Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Regional
Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter 'Water Boombing'

Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter "Water Boombing"

Regional
Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com