SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta warga segera melapor petugas perlindungan masyarakat (Linmas) apabila ada yang mencurigakan di lingkungannya.
Imbauan itu disampaikan putra sulung Presiden Jokowi pasca-ditemukannya kantor cabang Khilafatul Muslimin di Solo, Jawa Tengah.
Kantor milik kelompok yang diduga mengajarkan paham khilafah dan bertentangan dengan Ideologi Pancasila berada di Gang Sawo 4, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo.
"Monggo warga di tingkat kelurahan, RT, RW kalau ada yang mencurigakan, meresahkan langsung lapor saja. Pokoknya Linmas ini proaktif semua," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Respons Gibran Namanya Muncul dalam Survei Calon Pemimpin Jakarta
Gibran menambahkan pelibatan Linmas ini sebagai deteksi dini dalam mengantisipasi munculnya kelompok yang diduga menyebarkan paham yang bertentangan dengan Pancasila.
"Iya, deteksi dini biar warga itu ikut berpartisipasi kalau ada kegiatan-kegiatan meresahkan, komunitas atau paguyuban yang sekiranya tidak sejalan dengan visi misi kita," ungkap dia.
Kepala Satpol PP Solo Arif Darmawan menambahkan, pihaknya membentuk unit percepatan gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tribum Tranmas) di setiap kecamatan.
Baca juga: Nama Gibran Muncul di Berbagai Survei Jelang 2024, Pakar UNS: Sangat Mungkin Naik Kasta Politik
Adapun di Solo ada lima kecamatan, yakni Kecamatan Jebres, Laweyan, Banjarsari, Pasar Kliwon dan Serengan.
"Jadi kita tempatkan satu regu di setiap kecamatan untuk membantu Tribum Tranmas camat. Karena di PP 17 Tahun 2019 penyelenggara Tribum Tranmas adalah camat. Maka kita kuatkan dengan pembentukan unit penanganan Satpol PP kecamatan yang di-BKO-kan secara penuh untuk Pak Camat dalam penanganan Tribum Tranmas," ungkapnya.
Dia mengungkapkan pembentikan unit Tribum Tranmas juga sebagai deteksi dini kegiatan yang mencurigakan di masyarakat.
"Jadi untuk deteksi dininya akan lebih kuat karena kemarin dari masyarakat sudah kita perkuat kemudian dari Linmas dan kita tambah lagi penegakkannya dari Satpol PP," terang Arif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.