KLATEN, KOMPAS.com - Aktivitas kantor Khilafatul Muslimin di Dusun Gading Sawahan RT 001, RW 006, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dibekukan.
Aktivitas di kantor tersebut diindikasi menyebarkan paham khilafah yang bertentangan dengan Pancasila.
Bangunan yang terletak di pinggir jalan dan berada di tengah permukiman warga itu digunakan sebagai kantor wilayah Jawa Tengah.
Baca juga: Kena Pasal Makar, 3 Pentolan Khilafatul Muslimin Cimahi Terancam 15 Tahun Penjara
Tidak banyak warga yang mengetahui aktivitas kelompok tersebut. Pasalnya, kelompok itu masuk ke Desa Belangwetan tanpa izin.
Warga juga tidak menaruh curiga terhadap kelompok Khilafatul Muslimin karena selama ini dianggap baik-baik saja.
Warga sekitar, Haryanto (56) mengatakan, kantor tersebut biasa digunakan untuk kegiatan pengajian kelompok Khilafatul Muslimin. Anggota yang ikut pengajian cukup banyak.
Namun dirinya tidak tahu mereka dari mana saja. Menurut Haryanto, sejak kantor itu berdiri tidak ada satu pun warga yang ikut pengajian kelompok tersebut.
"Anggota berapa kurang tahu. Karena orang sini tidak ada yang tahu. Itu (kelompok Khilafatul Muslimin) datang istilahnya kulo nuwun itu tidak. Jadi tidak tahu orang sini," kata Haryanto di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (10/6/2022).
Menurut dia, kantor Khilafatul Muslimin di Desa Belangwetan dibangun sekitar 2007 sebagai kantor wilayah Jawa Tengah. Selama proses pembangunan sudah ada kegiatan di kantor tersebut.
Bangunan kantor Khilafatul Muslimin wilayah Jawa Tengah di Desa Belangwetan menggunakan tanah wakaf. Tidak ada anggota yang tinggal di kantor tersebut.
Selama ini kantor tersebut hanya digunakan untuk kegiatan pengajian dan kegiatan olahraga beladiri. Setelah kegiatan selesai, anggota kelompok meninggalkan kantor atau pulang.
"Tidak ada anggota yang tinggal (kantor). Kalau mereka datang ya cuma pengajian terus selesai pulang. Selain pengajian kadang-kadang olahraga beladiri," ungkap dia.
"Sekali pertemuan mungkin ada 40 orang yang datang. Tapi kan itu dari mana-mana. Itu kan kantor pusat (Jawa Tengah). Mungkin dari Trucuk, Garangdowo," sambung Haryanto.
Baca juga: Eril dalam Perjalanan Pulang Menuju “Rumah Terakhir”…
Haryanto mengatakan keseharian kelompok Khilafatul Muslimin kepada warga baik. Sehingga warga tidak pernah menaruh curiga dengan keberadaan kelompok tersebut.
"Di sini itu asal tidak ada masalah di kampung tidak ada yang tanya. Kesehariannya bagus. Ya di masjid itu kan biasa," terangnya.