MAMUJU, KOMPAS.com – Jumlah pengungsi di kamp pengungsian akibat gempa 5,8 M yang mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) masih bertambah.
Karena itu, pemerintah setempat bersama TNI-Polri mendirikan tenda tambahan dan membuka dapur umum untuk membantu mengatasi kendala logistik.
Baca juga: Kemensos Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Mamuju dari Makassar dan Palu
Pemerintah Kabupaten Mamuju dan sejumlah aparatur mendirikan kemah tambahan di beberapa lokasi pengungsian.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Kamis (9/6/2022), jumlah pengungsi karena gempa mencapai lebih dari 8.000 orang.
Dapur umum yang didirikan secara terpadu nantinya akan melayani logistik ke sejumlah pengungsi yang masih bertahan.
Bupati Mamuju Sutina Suhardi mengatakan, pemda telah berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menangani gempa Mamuju.
“Semua stakeholder telah bersinergi melakukan penanganan bencana. Pemda Mamuju sendiri telah menyediakan bantuan tenda dan logistik makanan untuk membantu meringankan para korban yang kini masih bertahan di pengungsian,” jelas Sutina.
Meski gempa sudah tidak dirasakan, warga yang mengaku trauma setelah gempa pada Januari 2021 memilih tetap bertahan di lokasi pengungsian karena alasan keamanan diri dan keluarga.
Baca juga: BMKG Imbau Warga Mamuju Tak Percaya Ramalan Gempa Magnitudo 6,0
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.