BENGKULU, KOMPAS.com- Pabrik pengolahan kelapa sawit di Mukomuko, Bengkulu, yang sempat tutup beberapa waktu lalu, kembali beroperasi sejak dua hari terakhir.
Namun, beberapa pabrik masih membatasi jumlah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang dibeli dari petani.
"Sembilan pabrik mulai beroperasi hanya satu pabrik mini masih tutup. Tujuh pabrik membeli TBS tanpa dibatasi, dua pabrik dibatasi, satu pabrik mini tutup," kata Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah, saat dihubungi, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Audit Perusahaan Sawit, Luhut: Kita Harus Hidup dengan Keadilan
Selain itu, harga beli TBS kelapa sawit dari petani juga dinilai masih rendah, bahkan di bawah kesepakatan pemerintah dan pengusaha.
Sebagai informasi, harga beli TBS yang ditetapkan pemerintah adalah terendah Rp 2.600 per kilogram serta tertinggi Rp 2.800 per kilogram.
"Saat ini harga TBS di lapangan terendah Rp 1.400 per kilogram tertinggi Rp 1.520 per kilogram. Harga memang masih jauh dari kesepakatan bersama namun pihak perusahaan menyampaikan beberapa hal ke depan harga berangsur membaik," kata Apriansyah.
Apriansyah mengatakan, pabrik beralasan belum ada koreksi harga dari kantor pusat dan harga kelapa sawit di pasaran yang masih rendah.
Baca juga: Giliran Perusahaan Perkebunan Dilaporkan Petani Mukomuko Bengkulu dengan Tuduhan Curi Sawit
Selain itu, perusahaan pengolahan kelapa sawit berdalih saat ini masih memenuhi kebutuhan dalam negeri yang harganya lebih rendah ketimbang kebutuhan ekspor.
"Menurut perusahaan bila kebutuhan dalam negeri terpenuhi barulah ekspor hingga harga TBS akan kembali normal memenuhi kesepakatan harga bersama," jelas Apriansyah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.