Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Penyekapan di STAIN Bintan, Dipukul dan Diancam Dibunuh

Kompas.com - 10/06/2022, 20:07 WIB
Elhadif Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BINTAN, KOMPAS.com- Komplotan perampok di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menganiaya dan mengancam korban yang disekap.

Seorang korban, Eko Riyadi, mengatakan dipukul oleh pelaku sebanyak dua kali.

Pada saat itu Eko yang disekap di pantry lantai satu kampus berusaha untuk bergerak. Namun pelaku yang melihatnya langsung memukul tubuh Eko.

"Saya dipukul dua kali," ujar Eko saat dijumpai di STAIN Abdurrahman, Jumat (10/6/2022) sore.

Baca juga: Komplotan Perampok Sekap 6 Orang di STAIN Bintan, Server CCTV Dibawa Kabur

Tidak hanya sampai di situ, Eko juga diancam menggunakan parang.

Senjata itu sempat ditempelkan pelaku ke leher laki-laki yang bekerja sebagai staf STAIN Abdurrahman.

"Jangan melawan atau ku matikan!" ujar Eko mengulang ancaman pelaku kepadanya.

Mendapatkan ancaman seperti itu, Eko takut untuk bergerak lagi. Pelaku juga mengikat tangan para korban. Kemudian mulut dan mata mereka juga ditutup menggunakan lakban dan kain.

Eko melihat ada tiga pelaku yang memegang parang. Selain itu, para pelaku juga memakai sebo sebagai penutup wajah.

Baca juga: Kakek 72 Tahun di Cilacap Rampok Minimarket, Pura-pura Antre dan Todongkan Pisau ke Kasir

Sementara korban lain yang mengalami tindak kekerasan adalah seorang mahasiswa STAIN Sultan Abdurrahman bernama Zulfan.

Zulfan disekap terpisah dari Eko dan tiga korban lain.

Mahasiswa yang menjabat sebagai Wakil Ketua BEM STAIN Sultan Abdurrahman itu disekap bersama seorang dosen di sebuah ruangan di lantai dua kampus.

Pelaku berkali-kali memukuli Zulfan. Bahkan setelah terjatuh, pelaku masih tetap memukulinya.

Akibatnya Zulfan mengalami trauma dan belum bisa memberikan keterangan kepada polisi.

Dalam penanganan kasus tersebut, polisi telah meminta keterangan dari lima korban penyekapan.

Sebagai informasi, STAIN Sultan Abdurrahman disambangi komplotan perampok, Jumat (10/6/2022) pukul 02.00 WIB.

Para pelaku menyekap enam orang yang tengah berada di kampus yang berlokasi di Kecamatan Toapaya.

Baca juga: Mengaku Polisi, Kawanan Rampok Rampas Truk, Sopir dan Kernet Diikat Lalu Dibuang

Keenam orang tersebut terdiri dari satu dosen, satu mahasiswa, satu staf kampus dan dua penjaga keamanan.

Kemudian satu orang lagi adalah rekan dari penjaga keamanan yang rencananya ikut menonton pertandingan sepak bola di STAIN Sultan Abdurrahman.

"Total semuanya ada enam orang. Mereka disekap di dua tempat. Yang empat orang di pantry lantai satu. Lalu dosen dan mahasiswa disekap di lantai dua," kata Plt Wakil Kepala III STAIN Abdurrahman, Abdul Rahman.

Dalam aksinya, para pelaku membongkar barang-barang yang ada di dalam kampus. Namun tidak ada barang berharga yang berhasil digondol.

Baca juga: Ke Hotel, Boy Bawa Ulekan untuk Rampok Teman kencan, Tanpa Busana Korban Lari Selamatkan Diri

Para pelaku hanya mengambil uang milik pribadi para korban dengan jumlah sekitar Rp 700.000.

Selain itu para pelaku juga mengambil rekaman kamera pengawas (CCTV) STAIN Sultan Abdurrahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com