KUPANG, KOMPAS.com - Penyidik Kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sejumlah fakta baru terkait kasus penganiayaan terhadap Anselmus Nale, guru Sekolah Dasar Negeri Oelbeba, Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.
Satu di antaranya, ancaman terhadap sejumlah pengajar di sekolah itu terkait pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Resor Kupang AKBP FX Irwan Arianto, kepada Kompas.com, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Meski Ditahan, Kepsek yang Aniaya Guru Tetap Diperiksa Dinas Pendidikan Kupang
Menurut Irwan, ancaman terhadap sejumlah guru itu dilontarkan oleh para pelaku penganiaya Anselmus.
"Pada saat dalam ruangan perpustakaan, para pelaku mengintimidasi guru-guru untuk tidak memberikan keterangan yang benar terkait pengelolaan dana BOS," kata Irwan, Jumat.
Artinya kata Irwan, pengelolaan dana BOS tersebut jangan dipersoalkan oleh para guru.
Para guru pun kata dia, ketakutan dengan intimidasi tersebut.
Pasca-insiden itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah itu pun diliburkan sementara waktu.
"Sejumlah guru pun takut untuk mengajar karena trauma dengan kejadian itu," kata Irwan.
Menurut Irwan, para guru takut karena kepala sekolah dan keluarganya tinggal di sekitar sekolah.
"Ada beberapa guru yang berkeinginan untuk pindah dari sekolah itu karena takut dengan kejadian penganiayaan," ujar dia.
Baca juga: Kasus Kepala Sekolah Aniaya Guru di Kupang, Polisi Sebut Akan Ada Tersangka Baru
Untuk mengantisipasi yang tak diinginkan pihak kepolisian juga menggelar patroli di sekitar sekolah.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang guru pria di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dianiaya kepala sekolah dan warga, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 2 menit 38 detik itu terlihat beberapa ibu rumah tangga memaki guru yang diketahui bernama Anselmus Nalle (44).
Anselmus yang mengenakan seragam PNS, tampak ditarik oleh seorang warga berkaus merah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.