Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena ABG di Nunukan Keluyuran Sampai Dini Hari, DSP3A: Imbas Kurang Dekatnya Orangtua dan Anak

Kompas.com - 09/06/2022, 19:50 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, Kalimantan Utara, Faridah Aryadi mengaku prihatin dengan fenomena pergaulan remaja di perbatasan RI–Malaysia.

Belakangan ini, keberadaan Anak Baru Gede (ABG) di jalan-jalan utama dan gang kecil pada dini hari seringkali dijumpai.

"Saya bertanya, apa mereka tidak dicari orangtuanya? Sudah dini hari masih ada di jalanan. Itu anak laki-laki dan perempuan jadi satu, kita khawatir akan terjadi masalah pidana akibat pergaulan yang kebablasan," ujarnya, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Baru Bebas dari Penjara, Residivisi Kasus Sodomi ABG di Sumsel Kembali Berulah

Sejauh ini, anak-anak berkumpul sampai dini hari masih sebatas bermain game atau mengobrol keseharian.

Namun dengan minimnya pengawasan dan waktu dini hari yang notabene sepi dari lalu lalang orang, tidak menutup kemungkinan pelecehan terhadap lawan jenis atau tindak pidana Miras dan Narkoba terjadi.

"Saya berharap orangtua selalu peduli keberadaan anaknya, sedang apa dia, dan bersama siapa. Kelakuan remaja yang berada di luar rumah sampai dini hari, adalah akibat kurang dekatnya orang tua dengan anak," kata Faridah.

Bijak bermedsos

Fenomena ABG di Nunukan keluar rumah sampai dini hari diakui menjadi salah satu Pekerjaan Rumah Pemkab Nunukan.

Butuh adanya perhatian khusus terhadap kasus ini, karena erat kaitannya dengan etika, moral dan kedisiplinan.

Baca juga: Gerbang Kantor DPRD Nunukan Rusak, Puluhan ABG Masuk Tanpa Izin untuk Arena Balap Liar

"Ketika sebuah gaya hidup remaja yang tidak benar dibiarkan, dampaknya akan semakin meluas. Kita pernah menemukan adanya pergaulan berbahaya saat melakukan razia malam. Ada sekelompok anak SMA bertemu kelompok anak SMP di hotel. Ini salah satu fenomena berbahaya," tegasnya.

Bagaimana pun situasinya, pola asuh orangtua menjadi kunci utama dari gaya pergaulan anak.

Orangtua harus memiliki ikatan yang baik dan menjadi panutan anak. Orangtua harus lebih sering memperhatikan perubahan pada anak.

Mengecek isi ponsel mereka, dan memantau pergaulan mereka secara ketat. Usia remaja, dikatakan Faridah, adalah usia yang membuat anak selalu penasaran.

Selalu mencoba hal baru, dan merekam segala hal yang dilakukan orang tuanya.

Yang miris adalah manakala orangtua lebih perhatian ke handphone daripada perkembangan anak. Dan tidak sedikit orangtua lupa memberikan pendidikan agama yang baik sebagai penguatan rohaninya.

Baca juga: Mengaku Tak Bernafsu dengan Lawan Jenis, Pemuda Ini Cabuli 30 Santri ABG

"Mereka sosialita dan eksis di medsos di depan anak. Namanya hape, adalah alat bermata dua. Bisa jadi jendela informasi dan mencerdaskan, bisa juga menjadi neraka karena yang ditonton atau dilihat, adalah konten yang tidak mendidik," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com