Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip "Bujian Dusun", Ngantor di Desa Ala Bupati Bengkulu Selatan, Tidur di Lantai hingga Makan Seadanya

Kompas.com - 09/06/2022, 18:42 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Jadi setiap warga yang belum melakukan perekaman atau cetak KTP baru bisa datang langsung ke counter yang dipersiapkan di kantor desa. Tidak hanya itu bisa juga bikin Akte Kelahiran, Perijinan Usaha (DPTMSP), dan pelayanan lain," jelas Gusnan.

Baca juga: Hasil Pencarian Eril Tunggu Informasi KBRI, Pemprov Jabar: Mohon Doanya...

Ditambahkan Gusnan, tidak lupa juga pelayanan kesehatan gratis dengan melibatkan Puskemas dan Dinas Kesehatan juga digelar.

"Kita juga melayani Vaksinasi Covid-19 kepada warga yang belum bervaksin, pemeriksaan medis dan pengobatan ringan. Dinas KB kita juga melayani alat kontrasepsi dan pemasangan implan," Jelas Gusnan.

Rangkaian kegiatan

Program ini digelar dua hari. Hari pertama, pada pukul 17.00 WIB, bupati dan rombongan OPD teknis ke balai desa untuk beramah tamah dilanjut shalat Magrib di masjid terdekat. Kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama hingga shalat Isya.

"Selepas acara di masjid, rombongan bertolak ke balai desa untuk kemudian menggelar diskusi terbuka bersama warga yang hadir," jelas Gusnan.

Saat diskusi ini banyak hal yang disampaikan mulai dari persoalan di tingkat desa maupun permasalahan umum yang dibutuhkan masyarakat.

Baca juga: Kisah Pilu ART di Bengkulu, Diduga Dianiaya Majikan yang Seorang Oknum Polisi, Korban Juga 6 Bulan Tak Digaji

Aspirasi yang dijaring pun beragam, baik itu persoalan infrastruktur, pertanian, dan persoalan sosial di tengah masyarakat.

"Ajuan pembangunan atau persoalan infrastruktur, serta permasalahan sektor pertanian meliputi  ketersediaan bibit dan pupuk biasanya yang menjadi gambaran umum yang disampaikan warga," bebernya.

Persoalan ini kemudian dirangkum dan coba dipecahkan bersama, ataupun menjadi landasan pengambilan kebijakan ke depan.

Acara berlanjut hingga tengah malam, kemudian diisi dengan kegiatan non formal seperti bercengkrama dengan warga.

Bila lelah bupati tidur dan beristirahat di kantor desa dengan sarana seadanya. Tidak jarang bupati tidur pada malam harinya tanpa menggunakan kasur hanya beralas tempat tidur lipat yang sering digunakan militer.

Pada hari kedua, kaum ibu-ibu biasanya masak untuk rombongan bupati dengan beragam lauk masakan tradisional.

Sebelum memulai aktivitas bupati dan rombongan uncam-uncam (sarapan pagi) alakadarnya. Dengan suguhan dan lauk seadanya.

"Saya memang meminta agar warga tidak menjamu berlebihan karena kami hadir bukan untuk merepotkan, saya biasanya makanan gulai seadanya sejak kecil," tuturnya.

Biasanya warga menyediakan gulai tradisional seperti gulai terong, ikan tapau (asap) dan sambal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com