"Jadi setiap warga yang belum melakukan perekaman atau cetak KTP baru bisa datang langsung ke counter yang dipersiapkan di kantor desa. Tidak hanya itu bisa juga bikin Akte Kelahiran, Perijinan Usaha (DPTMSP), dan pelayanan lain," jelas Gusnan.
Baca juga: Hasil Pencarian Eril Tunggu Informasi KBRI, Pemprov Jabar: Mohon Doanya...
Ditambahkan Gusnan, tidak lupa juga pelayanan kesehatan gratis dengan melibatkan Puskemas dan Dinas Kesehatan juga digelar.
"Kita juga melayani Vaksinasi Covid-19 kepada warga yang belum bervaksin, pemeriksaan medis dan pengobatan ringan. Dinas KB kita juga melayani alat kontrasepsi dan pemasangan implan," Jelas Gusnan.
Rangkaian kegiatan
Program ini digelar dua hari. Hari pertama, pada pukul 17.00 WIB, bupati dan rombongan OPD teknis ke balai desa untuk beramah tamah dilanjut shalat Magrib di masjid terdekat. Kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama hingga shalat Isya.
"Selepas acara di masjid, rombongan bertolak ke balai desa untuk kemudian menggelar diskusi terbuka bersama warga yang hadir," jelas Gusnan.
Saat diskusi ini banyak hal yang disampaikan mulai dari persoalan di tingkat desa maupun permasalahan umum yang dibutuhkan masyarakat.
Aspirasi yang dijaring pun beragam, baik itu persoalan infrastruktur, pertanian, dan persoalan sosial di tengah masyarakat.
"Ajuan pembangunan atau persoalan infrastruktur, serta permasalahan sektor pertanian meliputi ketersediaan bibit dan pupuk biasanya yang menjadi gambaran umum yang disampaikan warga," bebernya.
Persoalan ini kemudian dirangkum dan coba dipecahkan bersama, ataupun menjadi landasan pengambilan kebijakan ke depan.
Acara berlanjut hingga tengah malam, kemudian diisi dengan kegiatan non formal seperti bercengkrama dengan warga.
Bila lelah bupati tidur dan beristirahat di kantor desa dengan sarana seadanya. Tidak jarang bupati tidur pada malam harinya tanpa menggunakan kasur hanya beralas tempat tidur lipat yang sering digunakan militer.
Pada hari kedua, kaum ibu-ibu biasanya masak untuk rombongan bupati dengan beragam lauk masakan tradisional.
Sebelum memulai aktivitas bupati dan rombongan uncam-uncam (sarapan pagi) alakadarnya. Dengan suguhan dan lauk seadanya.
"Saya memang meminta agar warga tidak menjamu berlebihan karena kami hadir bukan untuk merepotkan, saya biasanya makanan gulai seadanya sejak kecil," tuturnya.
Biasanya warga menyediakan gulai tradisional seperti gulai terong, ikan tapau (asap) dan sambal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.