Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Anggota DPRD Kalsel Ini Terekam Kritik Pembangunan Revitalisasi Kawasan Sekumpul yang Kesannya Asal-asalan

Kompas.com - 09/06/2022, 16:58 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MARTAPURA, KOMPAS.com - Pembangunan revitalisasi Kawasan Sekumpul Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapat kritik keras karena dianggap dikerjakan asal-asalan.

Kritik itu datang dari mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel periode 2004-2009, Anang Rosadi.

Anang yang datang ke lokasi pembangunan revitalisasi Sekumpul Martapura menemukan trotoar yang sudah selesai pengerjaannya diduga tidak sesuai spesifikasi.

Baca juga: Video Viral Pernikahan Pria dengan Domba di Gresik Diadukan ke Polisi

Anang kemudian merekam temuannya tersebut dan tak lama viral di media sosial.

"Ini pekerjaan yang baru dilakukan hanya baru beberapa bulan, terlihat ini semen dan batu sama sekali hanya ditaruh biasa seperti ini," geram Anang dalam video berdurasi 2 menit tersebut.

Anang juga terlihat sangat mudah mencongkel salah satu tegel di atas trotoar yang langsung terangkat seperti tidak disemen.

"Lihat ini, seperti bukan disemen. Ini hanya ditaruh biasa saja. Ini juga kemiringannya juga gak sesuai," lanjutnya.

Yang membuat Anang semakin prihatin, fasilitas untuk penyandang disabilitas yang berwarna kuning di atas trotoar bukan menggunakan tegel, melainkan seperti plastik yang bercampur karet. Dia pun coba mencongkelnya dan hasilnya pun terlepas.

Baca juga: Viral Foto Ibu Hamil Kelelahan Naik Turun Tangga, Lift dan Eskalator Stasiun Cakung Tak Berfungsi

"Ini hanya ditempel dengan lem. Ini kan untuk disabilitas agar mereka ada arahnya. Lem ini kan kalau terkena hujan dan panas akan lepas," tambahnya.

Kritik Anang ini kemudian di dukung oleh para warganet yang prihatin pembangunan revitalisasi Sekumpul yang amburadul.

Hingga saat ini, video Anang Rosadi itu sudah disukai sebanyak 135.000 dan dikomentari sebanyak 4.057.

Menanggapi kritikan Anang Rosadi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalsel, Noor Dewi Sari berujar, revitalisasi di Kawasan Sekumpul yang rusak dan tak sesuai di beberapa titik bukan karena dikerjakan asal-asalan.

Noor Dewi Sari menilai, kerusakan trotoar itu disebabkan dilewati kendaraan yang melebihi tonase. Pasalnya, di sepanjang trotoar banyak terdapat pertokoan.

"Itu rusak akibat dilewati roda empat yang melebihi tonase yang disyaratkan, itu penyebabnya. Dan kami sudah melakukan identifikasi kerusakan di spot-spot tertentu saja," ujar Noor Sari Dewi dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor Dorong Mobil Pikap Mogok Pakai Kaki

Pembangunan trotoar sambung Dewi sudah sesuai kontrak dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"Apa yang ada dalam kontrak itu yang kami kerjakan. Dari estetika kami menilai sudah sesuai dari perencanaan penataan kawasan," jelasnya.

Dewi memastikan titik-titik kerusakan akan segera diperbaiki karena masih dalam tahap pemeliharaan hingga September 2022 sebelum diserahterimakan.

Sebagai tambahan informasi, pengerjaan proyek pembangunan revitalisasi Kawasan Sekumpul Martapura dilakukan tiga tahap dengan dana yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 sebesar Rp 200 Miliar.

Dari total itu, Rp 30,5 Miliar digelontorkan untuk pengerjaan tahap I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com