MAMUJU, KOMPAS.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan ambulans dan tenda darurat di lokasi pengungsian korban terdampak gempa.
Seperti diketahui pascagempa Magnitudo 5,8 pada Rabu (8/6/2022) kemarin, ribuan warga Kota Mamuju mengungsi ke lapangan terbuka di sejumlah lokasi.
Banyak masyarakat yang memilih bertahan di lokasi pengungsian meskipun waswas meninggalkan rumah dan harta bendanya. Hal ini karena khawatir bakal terjadi gempa susulan.
Baca juga: Kelaparan, Pengungsi Gempa Mamuju Membutuhkan Makanan
Selain itu banyak warga yang mengungsi ke sejumlah tempat aman lantaran masih trauma dengan gempa pada awal Januari 2021 lalu.
Sekertaris Dinsos Mamuju, Iwanuddin Fatma mengatakan jumlah pengungsi sementara saat ini sudah mencapi lebih dari 1.000 warga. Para pengungsi tersebut tersebar di berbagai titik lokasi, seperti area Stadion Manakarra, Kantor Bupati dan jalur dua Mamuju.
Jumlah pengungsi diperkirakan masih akan terus bertambah. Pasalnya warga terdampak gempa masih terus berdatangan di posko pengungsian.
Baca juga: Gempa Mamuju, Personel TNI Terus Bangun Tenda Darurat di Berbagai Lokasi Pengungsian
“Untuk saat ini sudah lebih dari 1.100 pengungsi. Tapi ini kemungkinan masih akan bertambah, dan ini belum termasuk pengungsi di tempat lain," jelas Iwanuddin.
Dia mengatakan pendirian tenda darurat dan penyiapan ambulans bertujuan untuk membantu para pengungsi. Mulai dari untuk mengakomodasi keperluan para pengungsi hingga penanganan masalah kesehatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.