Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpukan Material Erupsi Ile Lewotolok Kian Mengkhawatirkan, Warga Diminta Waspada

Kompas.com - 08/06/2022, 19:10 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Warga lereng Gunung Api Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), diminta mewaspadai luapan material erupsi dari puncak gunung. Sebab, material erupsi terus menumpuk dan sangat mengkhawatirkan bagi warga sekitar.

"Jika kestabilannya terganggu atau longsoran bisa berpotensi awan panas guguran," ujar Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian saat dihubungi, Rabu (8/6/2022).

Stanislaus menjelaskan, material erupsi sudah menumpuk di puncak kawah. Jika material bertambah 3 hingga 5 meter, maka akan meluap ke arah barat.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter

Kondisi ini, menurut Stanislaus, bisa berubah dan melebar ke luar apabila intensitas erupsi masih terus berlangsung.

Apabila itu terjadi, luapan erupsi akan berdampak ke empat desa, yakni Desa Lewotolok, Bunga Muda, Waowala dan Riangbao.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Masih Siaga, Warga 3 Desa Ini Diminta Tetap Waspada

"Karena itu, kami mengimbau warga sekitar tetap waspada akan bahaya terjadinya luapan erupsi dari puncak Ile Lewotolok," pintanya.

Stanislaus menambahkan, status Gunung Api Ile Lewotolok masih level III atau siaga.

Pada tingkat ini, masyarakat sekitar maupun wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak, dan radius 3,5 kilometer untuk sektor timur dan tenggara.

Ia juga mengingatkan warga sekitar agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak.

"Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com