SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kebijakan menaikkan harga tiket merupakan langkah untuk melindungi Candi Borobudur.
"Sudah dirumuskan sejak jauh-jauh hari," jelasnya saat ditemui di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: 6 Keunikan Candi Borobudur, Dibangun dari 2 Juta Batu
Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, Candi Borobudur sudah tak lagi berdiri lurus dan harus ada penyangga untuk menerima beban wisatawan yang naik ke candi.
"Sementara untuk menahan beban material di candi itu sendiri sudah sangat berat," tuturnya.
Muhadjir menyebut, pembatasan sebanyak 1.200 pengunjung tiap harinya naik ke stupa Candi Borobudur adalah langkah ampuh untuk melindungi dan menjaga situs sejarah tersebut.
"Karena kita tahu itu agak sedikit miring, dan sudah ada upaya penyangga," ucapnya.
Sejauh ini, sudah banyak usulan masyarakat terkait pembatasan dan tarif naik Candi Borobudur akan segera ditindaklanjuti dan dipertimbangkan.
"Kalau memang banyak usulan dan saran dari berbagai pihak tentang tarif yang ditetapkan itu nanti akan kami cari jalan lain," katanya.
Seperti diketahui, rencana tiket untuk Candi Borobudur bakal dinaikan menjadi Rp 750.000 sempat ramai diperbincangkan. Berbagai elemen masyarakat banyak berkomentar baik pro maupun kontra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.