UNGARAN, KOMPAS.com - Masyarakat yang beraktivitas di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan karena cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
Relawan SAR Buser Kabupaten Semarang Koko Kembar Komarullah mengatakan, akibat cuaca yang berubah-ubah dalam waktu singkat, berpotensi menyebabkan "sorot tahun".
"Sorot tahun itu sebutan dari warga sekitar Rawa Pening. Itu semacam puting beliung atau tornado di atas air," jelasnya, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Fenomena Bediding, Penyebab Suhu Dingin di Malam Hari pada Musim Kemarau
Menurut Koko, karena fenomena alam tersebut, masyarakat yang beraktivitas harus semakin berhati-hati.
"Para nelayan dan pemancing yang berada di rawa, harus memakai pelampung. Ini jangan disepelekan. Meski sederhana, harus memakai perlengkapan pengamanan diri," terangnya.
Koko menyampaikan, meski beberapa waktu terakhir ini "sorot tahun" yang terjadi berukuran kecil, tapi tetap perlu diantisipasi.
"Kalau ada 'sorot tahun' biasanya warga langsung berteriak saling mengingatkan untuk menghindari dan mencari tempat yang aman," ungkapnya.
Dia mengatakan tahun ini memang belum ada korban jiwa akibat "sorot tahun" tapi merusak keramba milik warga.
"Kalau untuk korban jiwa akibat 'sorot tahun' sejauh ini memang belum ada. Tapi itu merusak branjang dan karamba. Bahkan eceng gondok dan ikan-ikan istilahnya ikut tersedot. Jadi kita semua harus waspada dan melakukan antisipasi," kata Koko.
Seorang pemancing di Rawa Pening, Sugiyanto mengungkapkan dirinya belum pernah menemui fenomena alam "sorot tahun" tersebut.
"Kalau melihat langsung belum pernah. Tapi dari ceritanya teman-teman memang mengerikan. Kalau soal pelampung saya selalu bawa sendiri. Karena tujuannya untuk cari ikan, jadi berangkat sehat, pulang selamat," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.