Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB Tembak Pesawat di Bandara Kenyam Nduga, Dua Awak Berhasil Diselamatkan

Kompas.com - 07/06/2022, 17:35 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber Kompas.id

KOMPAS.com - Pesawat milik Sam Air yang mendarat di Bandar Udara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoyo pada Selasa (7/6/2022).

Akibatnya, tangkit dan ban depan pesawat rusak.

Dikutip dari Kompas.id, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura ketika membenarkan informasi tersebut.

Baca juga: KKB Pimpinan Egianus Kogoya 15 Kali Tembaki Pesawat SAM Air di Nduga

Ia mengatakan penembakan pesawat dengan nomor registrasi PK- SMG ini terjadi Selasa pada pukul 10.50 WIT.

Menurutnya penembakan pesawat oleh KKB terjadi saat pesawat mendarat di Bandara Kenyam.

Pesawat ini dipiloti oleh Kapten Farhan Fachri dan kopilot Reza Ariestha Ragainaga.

”Kedua awak pesawat berhasil diselamatkan pihak keamanan di bandara. KKB pimpinan Egianus Kogoya melepaskan 15 tembakan ke arah pesawat,” kata Ahmad.

Ia mengatakan tak ada korban jiwa dalam penembakaan tersebut. Namun aksi tersebut merugikan masyarakat setempat karena pesawat tersebut digunakan untuk mengangkut kebutuhan pokok untuk masyarakat di Nduga.

Baca juga: Pesan Terakhir Praka Dwi, Anggota Marinir yang Tewas Diserang KKB di Nduga, Titip Sedekah pada Sang Kakak

”Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pesawat Sam Air tidak dapat melanjutkan penerbangan karena mengalami kerusakan pada ban depan pesawat dan tangki bahan bakar yang bocor akibat terkena tembakan,” ujar Ahmad.

Sementara itu Wakil Kepala Operasi Satgas Nemangkawi Komisaris Besar Faisal Ramadhani menyatakan, pihaknya akan meningkatkan patroli di daerah rawan aksi serangan KKB. Patroli tidak hanya di wilayah permukiman warga, tetapi obyek vital milik negara.

Total sudah terjadi tiga kali aksi KKB pimpinan Egianus Kogoya menyerang pesawat saat mendarat di Bandara Kenyam.

Sebelumnya kopilot pesawat Dimonim Air, Irene Nur Farida, terluka di pergelangan kaki kanan akibat terkena serpihan peluru saat KKB menembaki pesawatnya ketika mendarat di Bandara Kenyam pada 22 Juni 2018.

Baca juga: Danrem 172 Pimpin Pelepasan Jenazah Prajurit Marinir yang Gugur di Nduga

Sementara pilot pesawat Trigana Air, Kapten Ahmad Abdillah Kamil, terluka karena tertembak di bagian punggung. Ia tertembak ketika KKB menyerang pesawatnya mendarat di Bandara Kenyam pada 26 Juni 2018.

Pengamat penerbangan di Papua, Norbertus Tunjanan, berpendapat, insiden penembakan pesawat yang sedang melakukan manuver ketika mendarat dan lepas landas di bandara sangat membahayakan awak pesawat serta penumpang.

Kondisi masalah gangguan keamanan ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir.

”Para pilot yang melayani rute penerbangan di wilayah pegunungan Papua kini tak hanya menghadapi tantangan kondisi cuaca dan fasilitas infrastruktur bandara yang belum memadai. Para pilot juga kini harus menghadapi masalah gangguan keamanan di area bandara,” kata Norbertus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.id
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com