KOMPAS.com - Burung ruai merupakan salah satu jenis burung yang banyak terdapat di daerah Sambas, Kalimantan Barat.
Burung ruai mempunyai bulu yang indah dan suara yang lantang.
Orang Dayak Kanayatan menggunakan bulu burung ruai untuk mahkota (tangkulas) pakaian adat.
Burung ruai memiliki cerita legenda mengenai asal-usul burung ruai yang merupakan bagian cerita rakyat Kalimantan Barat.
Cerita ini sangat populer di masyarakat Melayu di Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.
Berikut ini asal-usul burung ruai cerita rakyat Kalimantan Barat.
Cerita rakyat ini berawal dari seorang raja yang memerintahkan pada sebuah kerajaan kecil.
Raja yang terkenal arif dan bijaksana memiliki tujuh puteri yang cantik-cantik, sedangkan permaisurinya atau istinya sudah lama wafat.
Dari ketujuh putri raja, si bungsu merupakan anak yang paling cantik.
Baca juga: Asal-usul Baturraden, Kisah Batur dan Raden
Selain memiliki paras yang cantik, anak bungsu yang biasa dipanggil Si Bungsu ini memiliki budi pekerti yang baik, suka menolong, dan taat pada orang tua.
Perangai ini berbeda dengan keenam kakak-kakaknya. Kakak Si Bungsu memiliki budi pekerti yang buruk, suka iri hati, sering membantah orangtua, dan malas bekerja.
Setiap hari, mereka hanya bermain.
Maka, tidak heran kalau raja lebih mengasihi Si Bungsu dibandingkan saudara perempuan lainnya.
Hampir setiap hari, keenam kakak-kakak Si Bungsu dimarahi oleh ayah mereka, sedangkan Si Bungsu sangat dimanjakan.
Melihat perlakuan ayah mereka, keenam kakak Si Bungsu menaruh dendam serta amarah pada adiknya sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.