NUNUKAN, KOMPAS.com – Sebuah gedung sekolah yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berdiri megah di perbatasan Republik Indonesia (RI) - Malaysia, tepatnya di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Namun megahnya bangunan sepertinya tidak diikuti dengan semangat dan dedikasi pengabdian para guru di perbatasan.
Pasalnya, sejumlah guru sering tidak masuk dan membiarkan siswa di SDN 008 Lumbis Ogong, menunggu tanpa mendapat pengajaran.
Keresahan ini, diunggah oleh pemilik akun Facebok Jemi Pompong Matus.
"SDN 008 Lumbis Beringin. Gedung sudah jadi, tinggal niat para guru atau pendidik untuk mendidik anak-anak generasi penerus bangsa. Tidak ada lagi alasan lambat masuk mengajar. Jam 9, baru guru nongol. Anak-anak pada pulang, baru datang. Dokumen foto ini, saya ambil bulan Mei 2022. Guru masih telat masuk, istilahnya murid menunggu guru bukan guru menunggu murid. Khusus tenaga honorer, katanya putra daerah kok masuk tiga bulan sekali, kapan anak-anak kita pintar jika begini. Kalau tidak mau mengajar silahkan mengundurkan diri. Kami juga berharap kepada pemerintah untuk evaluasi tenaga honor di SDN 008 Lumbis Beringin," tulis akun Facebok Jemi Pompong Matus.
Baca juga: 31 Kg Sabu Senilai Rp 12,4 Miliar Diamankan di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Dikonfirmasi kondisi di SDN 008 Lumbis Ogong, Kepala Bidang Ketenagaan, Kurikulum, Sastra dan Perizinan (K2SP) Dinas Pendidikan Nunukan, Asnawi mengatakan telah meminta Kepala UPT Lumbis untuk turun ke lokasi melakukan investigasi atas kebenaran info tersebut.
"Kita masih menunggu laporan detail dan resmi dari Kepala UPT Lumbis. Kita sudah tugaskan UPT untuk mencari bagaimana faktanya. Siapa saja guru yang tidak masuk, betul kah kasusnya demikian," ujar Asnawi.
Dia mengatakan unggahan di media sosial tersebut menjadi evaluasi dan informasi penting bagi Dinas Pendidikan Nunukan. Apalagi wilayah Lumbis berada jauh di pedalaman dan butuh biaya tidak sedikit untuk menjangkaunya dari Nunukan.
‘’Kita belum mau berkomentar dulu sebelum mendapat laporan resmi. Kita akan jabarkan kronologi dan masalahnya setelah ada kepastian dari investigasi lapangan. Jangan sampai statement kita merugikan guru di perbatasan. Untuk mau mengajar di sana saja sudah syukur kami. Jadi ketika ada info, harus dipastikan kebenarannya dulu,’’ tegasnya.
Apapun kondisinya, kata Asnawi, pada prinsipnya, seorang guru harus menjalankan kewajibannya manakala hak-haknya sudah dipenuhi oleh Pemerintah.
‘’Betul saja yang dibilang di Facebook itu, pemerintah pusat sudah bangunkan fasilitas pendidikan layak dan diminta untuk serius dalam mendidik. Hanya saja, kita butuh kebenarannya seperti apa. Jawaban itu yang akan kita pertanggungjawabkan ke masyarakat,’’ tegas Asnawi.
SDN 008 Lumbis, merupakan proyek Kementerian PUPR yang selesai dibangun 2021. Terdapat rombongan belajar (rombel) yang diperuntukkan bagi 80 murid di sekolah tersebut. Ada 6 orang guru, yang satu di antaranya berstatus ASN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.