KUPANG, KOMPAS.com - Anselmus Nalle (44), guru Sekolah Dasar Negeri Oelbeba, Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan tujuh orang ke kepolisian setempat, karena dianiaya hingga babak belur.
Tujuh orang yang dilaporkan itu yakni Aleksander Nitti (Kepala Sekolah SD Negeri Oelbeba), Goris Tanone, Daniel Laot, Roni Meko, Elionora Katerina Nitti, Ernawaty Manu dan Demsy.
Tiga nama yang terakhir merupakan ibu rumah tangga (IRT).
Baca juga: Fakta Baru Guru SD Dianiaya Kepsek dan Warga di NTT, Terjadi di Perpustakaan hingga Lapangan
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kupang AKBP FX Irwan Arianto mengatakan, korban dianiaya karena berbeda pendapat dengan kepala sekolah, saat rapat evaluasi sekolah akhir pekan lalu.
"Korban mengadukan penganiayaan dan pengeroyokan ini ke Polres Kupang dengan laporan polisi LP/B/135/V/2022," ujar Irwan, kepada sejumlah wartawan, Senin (6/6/2022).
Korban mengaku dianiaya dan dikeroyok di ruang guru, lapangan sekolah, dan ruangan perpustakaan, serta di depan teras SD Negeri Oelbeba.
Baca juga: Viral, Video Guru di NTT Dianiaya Kepala Sekolah dan Warga, Ini Kata Polisi
Kasus penganiayaan itu sempat viral di media sosial, Minggu (5/6/2022).
Irwan menjelaskan, kasus penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 12.20 Wita.
Saat itu, sedang dilaksanakan rapat di ruangan guru SD Negeri Oelbeba, membahas tentang evaluasi ujian sekolah dan persiapan penilaian akhir semester.
Baca juga: Sempat Kabur ke Flores Timur, Pria yang Perkosa Remaja Difabel di Kupang Ditangkap