KOMPAS.com - Aksi seorang pria memukuli putra seorang politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di tengah jalan, tepatnya di Tol Dalam Kota Jakarta, menjadi sorotan.
Menurut dosen dan konselor pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Yohanes Heri Widodo, salah satu pemicu konflik di jalan adalah ketidakmampuan seseorang mengontrol emosi.
"Setiap orang memiliki emosi, negatif dan positif. Emosi negatif ini muncul baik secara verbal atau fisik ketika seseorang menghadapi situasi yang tak diinginkan dan akhirnya memicu seseorang agresif," katanya kepada Kompas.com, Minggu (04/6/2022).
Baca juga: Lerai Perkelahian, Warga Semarang Malah Ditembak Oknum Polisi dengan Air Gun
Heri melanjutkan, ketidakmampuan seseorang mengendalikan emosi negatif ini bisa dipengaruhi beberapa hal, antara lain tekanan hidup sehari-hari dan situasi lingkungan yang mendorong terjadinya kekerasan.
Baca juga: Polisi Telah Tangkap Pengendara yang Pukuli Anak Politisi PDI-P di Tol Dalam Kota
Tekanan hidup itu yang menumpuk dan tak terselesaikan itu berpotensi menyulut emosi seseorang.
"Kondisi itu mudah menyulut emosi negatif, seperti marah ketika hadir suatu situasi yang tidak menyenangkan di jalan," katanya.
Baca juga: Pemotor Asal Cianjur Tabrak Truk di Jalan Raya Jonggol Bogor, 1 Tewas
"Kemarahan ini bagi banyak orang menjadi emosi negatif yang segera mengambil alih dan mendorongnya melakukan berbagai tindakan yang kuang adaptif misalnya menyerang pihak lain," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.